Serial Tafakur
untuk Diriku – Bagian 1
ANTARA GERHANA MATAHARI TOTAL
Oleh : Juhdi Mulyadi
Mungkin agak bingung saat
membaca judulnya, makanya baca terus sampai habis agar kebingungannya jadi
hilang ....
Kali ini saya tertarik menulis
tentang Gerhana Matahari Total [ GMT ]
yang terjadi pada hari Rabu 9 Maret 2016 yang lalu, namun dalam tulisan ini saya
tidak akan membahas mengenai bagaimana proses terjadinya fenomena yang sangat
langka ini terjadi secara ilmu pengetahuan [ kalau mau tahu secara detail,
silahkan tanya ke Mbah Google ya …], melainkan saya hanya ingin menyoroti
bagaimana fenomena ini sangat menyedot antusiasme
jutaan manusia yang ingin menyaksikan secara langsung terjadinya GMT tersebut.
Tentunya
tidak hanya bagi masyarakat Indonesia
bahkan ribuan turis asing pun berbondong – bondong datang ke Indonesia karena
Indonesia menjadi satu-satunya Negara yang dilintasi fenomena GMT tersebut.
Ada yang menarik dari berbagai
reaksi orang-orang yang menyaksikan baik
secara langsung maupun nonton melalui media televisi, yang pastinya rata-rata merasa takjub atas tanda-tanda
Kekuasaan Sang Maha Pencipta. Ini terbukti dari banyaknya orang yang upload
photo plus update statusnya di media sosial bahkan banyak umat Islam yang
melakukan Shalat Gerhana atau Shalat Khusuf secara berjamaah.
Sampai disini sih sebetulnya
tidak ada yang salah, namun muncul beberapa pertanyaan dalam benak saya :
1. “
Apakah karena kejadian Gerhana ini sangat langka sehingga manusia begitu anstusiasnya
dan begitu spesialnya dalam menyambut Gerhana tersebut ? “
2. “
Apakah harus menunggu terjadinya Gerhana sehingga manusia merasa sadar bahwa
Sang Pencipta itu ada ? “
3. “
Terus setelah Gerhana itu hilang maka hilang pula kah kesadaran manusia tentang
adanya tanda-tanda kekuasaan Sang Maha Pencipta ? “
Inilah hal – hal yang akan saya
bahas dalam tulisan ini dimana sudah menjadi kecenderungan manusia yang selalu menganggap
luar biasa terhadap sesuatu yang langka terjadi dan tidak mau memikirkan bahwa
ada sesuatu yang jauh luar biasa dibalik sesuatu yang biasa terjadi. [
mudah-mudahan tidak bingung ya dalam memahaminya ].
Anda tidak percaya ?, yuk kita
buktikan !
Disadari ataupun tidak, sebenarnya setiap Detik, Menit, Jam, Hari, Minggu,
Bulan dan seterusnya kita selalu melewati kejadian – kejadian yang sangat Luar
Biasa bahkan mungkin melebihi fenomena GMT. Tapi sangat disayangkan , hanya
karena kejadian-kejadian tersebut biasa
kita alami, biasa kita rasakan, biasa kita lihat, biasa kita nikmati, dan biasa kita dengar sehingga hal-hal
tersebut begitu saja kita lewati tanpa meninggalkan kesan apa-apa alias tanpa
rasa Takjub seperti pada saat melihat fenomena Gerhana Matahari Total.
S U R A T Y U S U F
12:105. Dan banyak
sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka
melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya.
Inilah Kita ....!!!, manusia lalai yang layak disetarakan dengan kelasnya “
Binatang Ternak “, coba deh simak ayat di bawah ini :
S U R A T A L - A ' R A F
7:179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka
Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Apakah kita
termasuk kategori Binatang Ternak ?, Mari kita sama-sama tafakuri.
Coba kita
lihat diri kita sendiri, apakah ada sesuatu yang luar biasa dalam diri kita
sehingga kita bisa berdecak kagum dan takjub seraya berucap Subhannallah
....???
Kalau kita
belum bisa menemukannya, maka kita memang benar-benar layak menyandang gelar
Binatang Ternak ...!!!
Betapa luar
biasanya Allah SWT menciptakan system pada diri kita sehingga kita bisa
merasakan hidup, dimana Jantung bisa terus berdetak padahal tidak menggunakan
baterai, mata bisa melihat, telinga bisa mendengar, kombinasi hidung, mulut,
gigi, air liur dan lidah sehingga kita
bisa merasakan lezatnya makanan saat masuk tenggorokan kemudian makanan yang
masuk diolah dan dipisah mana yang berguna buat tubuh dan mana yang harus jadi
sampah secara teratur sistem ini terus bekerja. Belum lagi bagaimana tangan
kita bisa bergerak dan kaki bisa berjalan. Bagaimana sistem bekerjanya Otak
yang menjadi pusat sistem saraf dan pusat koordinasi dalam mengatur dan mengkordinir sebagian besar,
gerakan,
perilaku dan
fungsi tubuh
. Bagaimana tubuh kita
bisa mendeteksi mana panas dan mana dingin, disaat kepanasan secara otomatis
keringat keluar dari pori-pori kulit kita kemudian bila terjadi
ketidakseimbangan dalam tubuh kita maka kita akan merasakan sakit dan masih
banyak lagi hal-hal yang sangat-sangat luar biasa yang ada dalam diri kita
sesuai dengan ayat di bawah ini :
S U R A T F U S H I L A T
41:53. Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu
adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu?
S U R A T A L - N A
H L
16:78. Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.
S U R A T A L - M U ' M I N U N
23:78. Dan Dialah
yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan
hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
Sampai
disini seharusnya kita sudah bisa mengakui dimana posisi kita, apakah kita
sekarang ini sudah menjadi manusia seutuhnya ataukah masih sekelas Binatang
ternak ?
Karena
Allah SWT secara tegas sudah menyampaikan dalam surat Al-A’raf 7:179 di atas,
bahwa Dia memberikan fasilitas kepada kita untuk dipergunakan sesuai dengan
petunjuk-Nya agar kita bisa terlepas dari “ Kominitas Binatang Ternak “ !, coba
deh baca dan pahami lagi surat Al-A’raf di atas.
Sebetulnya
kita sangat beruntung sekali karena kita hidup di negara tropis sehingga setiap
hari kita bisa menyaksikan dan mengalami terjadinya Siang dan Malam secara
normal. Bagi kita yang terbiasa dengan sifat “ Lalai “ memang kejadian tersebut sudah
menjadi hal yang biasa sehingga kita tidak
pernah bisa merasa takjub atas kejadian tersebut.
Nah ...
sekarang mari kita mencoba untuk memahami dengan seksama beberapa ayat di bawah
ini :
S U R A T A L - I M R O N
3:190. Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
S U R A T A N - N A M L
27:86. Apakah
mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam
supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
S U R A
T Y U N U S
10:6.
Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang
diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa.
S U R A T A L - A N B I Y A
21:42.
Katakanlah: "Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan
siang hari selain (Allah) Yang Maha Pemurah?" Sebenarnya mereka adalah
orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan mereka.
S U R A T A L - J A T S I Y A H
45:5.
dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari
langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada
perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berakal.
Rangkaian ayat-ayat
di atas memberikan gambaran jelas pada kita bahwa hanya orang-orang yang
BERAKAL, BERIMAN dan BERTAQWA yang mampu melihat tanda-tanda kekuasaan Allah
SWT lewat kejadian Siang dan Malam.
Artinya untuk lepas dari Komunitas Binatang Ternak, kita harus menjadi orang
yang Berakal sehat, Beriman dan Bertaqwa.
Masih
kurang yakin ?, coba perhatikan ayat di bawah ini :
S U R A T Y U N U S
10:22. Dialah
Tuhan yang menjadikan Kamu dapat berjalan di daratan …
Bagi orang
yang tidak mengetahui atau orang yang tidak mau tahu pasti berpikir tidak ada
sesuatu yang luar biasa pada ayat di atas karena “ berjalan “ adalah sesuatu
yang sudah biasa dilakukan setiap hari.
Tapi bagi
orang yang berakal tentunya hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat luar
biasa dan mampu menjadikannya takjub yang melahirkan getaran rasa haru.
Ayat di
atas menerangkan bahwa Allah SWT telah menciptakan sistem canggih yang disebut
gaya Gravitasi dimana nilainya sangat akurat sehingga kita bisa berjalan di
daratan. Coba bayangkan seandainya gaya Gravitasi tersebut nilainya kacau maka
sudah bisa dipastikan bahwa kita akan “ melayang di udara “ atau “ melesak
kedalam tanah “ alias tidak bisa berjalan secara normal di bumi ini.
Terus,
perhatikan ayat dibawah ini :
S U R A T A L - A N
' A A M
6:97. Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu,
agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut.
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada
orang-orang yang mengetahui.
Bagi ahli
Luar Angkasa dan ahli Astronomi yang tentunya Beriman, mungkin setiap saat bisa
berdecak kagum melihat begitu indah dan luar biasanya hasil karya Sang Illahi
di atas langit sana, tapi bagi kita mungkin itu sesuatu yang biasa-biasa saja
meski setiap hari kita bisa melihat dan mentafakurinya.
S U R A T A L - J A
T S I Y A H
45:3. Sesungguhnya
pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk
orang-orang yang beriman.
45:13. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang berpikir.
Nah
sekarang gimana ?
Masih
kurang yakin juga bahwa kita masih terdaftar sebagai anggota Komunitas Binatang
Ternak ?
Kalau
memang begitu, coba deh jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
S U R A
T A L - W A Q I ' A H
56:58.
Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
56:59. Kamukah yang menciptakannya,
atau Kami kah yang menciptakannya?
56:63.
Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam?
56:64.
Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?
56:68.
Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
56:69. Kamukah yang menurunkannya
dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
Bagaimana ?
Sudah Jelas kah ?
Tidak masalah kalau secara jujur
kita mengakui bahwa selama ini ternyata kita adalah Binatang Ternak. Tidak ada
kata terlambat untuk kembali mencari jalan agar selamat dan tidak ada kata
terlambat untuk berubah haluan agar tidak tersesat.
Seharusnya Al-Quran itu dijadikan pegangan bukan malah dijadikan pajangan.
Kembalilah pada Al-Quran kalau kita mau mencari petunjuk, karena Al-Quran
bukan hanya untuk dibaca melainkan harus dimengerti dan dipahami agar kita
tidak tersesat nanti.
Bagaimana kita bisa mengimplementasikan petunjuk Al-Quran kalau kita tidak mengerti
dan memahami isi petunjuk tersebut ?.
Ibarat seorang Operator Mesin orang Jawa Tengah [ tidak mengerti bahasa
sunda ] kemudian disuruh menjalankan
mesin dengan SOP yang menggunakan bahasa
Sunda [ karena perusahaannya berada di daerah sunda kali ya ]. Apa yang
terjadi ?
SOP yang berisi petunjuk tersebut memang
masih bisa dia baca, tapi pastinya dia tidak mengerti sehingga dia tidak bisa
menjalankan mesin sesuai dengan petunjuk yang ada di SOP tersebut. Ya ...
efeknya silahkan anda berasumsi sendiri deh...
Ya...akhirnya dari tulisan singkat ini, mari kita membebaskan diri kita
dari Komunitas Binatang Ternak dengan menjadi orang yang Berakal, Beriman, dan
Bertaqwa. Dan mari kita menjadi orang yang setiap saat merasa TAKJUB dengan
Kebesaran dan Kekuasaan Sang Maha Pencipta.
Semoga bermanfaat
Cikampek - 17 Maret 2016
Note
:
Sebetulnya
masih banyak ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan tentang kebesaran Sang Maha Pencipta,
namun kalau semua dibahas disini akan banyak memakan jumlah halaman. Jadi bagi
yang masih penasaran, silahkan cari sendiri di Al-Quran ya.