Sabtu, 22 Juni 2013

Beragama dengan Akal



Serial Obrolan Hangat Bagian 2


PEMAHAMAN UMAT TERHADAP AGAMANYA SENDIRI

Oleh Juhdi Mulyadi



Lanjutan dari Obrolan hangat bagian 1 :


Pertanyaan 2

Pertanyaan berikutnya yang dia tanyakan adalah tentang Beragama dengan mengedepankan Akal atau logika, menurut dia itu sangat berbahaya karena tidak semua permasalahan yang berhubungan dengan agama itu bisa dijangkau oleh Akal sehingga dikhawatirkan akan tersesat.

Dia mencontohkan bahwa Allah dan Ruh tidak bisa dijangkau oleh Akal atau tidak semua ayat-ayat Al-Qur’an juga bisa dijangkau oleh Akal, jadi menurut dia dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an harus tetap berpatokan pada Hadist, Kitab – kitab Tafsir dan pendapat para Ulama.


Jawaban 2

Itu sich menurut dia, kalau menurut saya mah beda banget gitu looohhh.

Mungkin ada kesalahpahaman dalam menyikapi Akal yang dimaksud disini, untuk lebih jelasnya baca artikel Apa itu Tafakur di edisi sebelumnya atau klik disini agar tidak menjadi fitnah.

Akal itu sangatlah penting karena Akal merupakan fasilitas yang Allah berikan kepada manusia sebagai pembeda antara manusia dengan binatang. Karena dengan Akal itulah manusia bisa belajar untuk mencari ilmu, karena dengan Akal itulah manusia bisa berpikir dan memikirkan sesuatu, karena dengan Akal lah manusia bisa menganalisa untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dan karena Akal lah manusia bisa mentafakuri Kekuasaan Allah lewat tanda – tanda yang Dia perlihatkan di seluruh penjuru Alam Semesta ini, serta dengan Akal lah manusia bisa beriman kepada Sang Penciptannya dengan keimanan yang mantap atas dasar Tauhid yang benar-benar Murni.

S U R A T   A L - I M R O N

3:18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

S U R A T   A L - B A Q A R A H

2:269. Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

S U R A T   A L - H A J J

22:3. Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap setan yang sangat jahat,

22:8. Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya,

22:54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.

S U R A T   A Z - Z U M A R

39:42. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir


Memang ada beberapa kelompok atau golongan tertentu yang seolah-olah Alergi bahkan mengharamkan bila berbicara tentang Akal yang disangkutpautkan dengan masalah Agama, mereka menanamkan Doktrin yang luar biasa kepada pengikutnya untuk tunduk dan patuh terhadap Hadist, Kitab-kitab Tafsir dan pendapat para Ulama atau pimpinannya sekalipun dalil-dalilnya itu bertentangan dengan Al-Qur’an, mereka tidak menyadari bahwa itu semua adalah buatan manusia, tidak ada yang menjamin keasliannya maupun kebenarannya. Sementara Al-Qur’an yang merupakan Firman Allah dan dijamin Keasliannya secara langsung oleh Sang Pembuat Al-Qur’an tersebut malah diabaikan dan ditakut-takuti bila ada yang mau mengkajinya....terlaaaaaluuuu.


S U R A T   A L - A N ' A A M

6:115. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an ), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

S U R A T   A L - W A Q I ' A H

56:77. sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia,

56:78. pada kitab yang terpelihara (Lohmahfuz),

S U R A T   A L - H I J R

15:9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

S U R A T   T H A H A

20:2. Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah;

20:100. Barang siapa berpaling daripada Al Qur'an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat,

Saya setuju kalau hanya mengedepankan Akal saja dalam beragama memang bisa menyesatkan, bahkan mungkin kita akan tersesat masuk kedalam kelompok Liberal misalnya, atau malah menjadi Atheis. Sebetulnya saya sudah menjelaskan panjang lebar dalam artikel “ Apa itu Tafakur ?”. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa saya mengunakan metode 2 T yaitu Tafakur dan Tadzakur dengan mengaktifkan Logika dan Rasionalitas disertai Perasaan dan Akal Sehat, jadi Insya Allah tidak bakalan tersesat dan menyesatkan. [ baca artikel : Apa itu Tafakur ?  klik disini ]

Boleh-boleh saja kita menggunakan Hadist, Kitab-kitab Tafsir [ yang sudah ada ], Pendapat para Ulama dan Pendapat para pemimpin kelompok, namun jangan sampai menanggalkan Akal yang menjadi saringan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah dan jangan sampai Taklid membuat Akal menjadi beku dan mata hati menjadi buta. Cobalah berpikir secara objektif,  janganlah apriori terhadap sumber-sumber lain diluar golongan anda, karena siapa tahu bisa membuka wawasan cara berpikir anda. Cobalah belajar menganalisa kenapa sampai terjadi perbedaan dalam mengambil suatu dalil untuk dijadikan hujah pada masing-masing golongan.

Mari kita belajar berpikir dan belajar menganalisa, kalaulah memang Hadist itu merupakan Perkataan dan Perbuatan Nabi Muhammad yang dipercaya sebagai sumber kedua setelah Al-Qur’an kenapa muncul istilah Hadist Maudu [ Palsu ], Hadist dhaif [ Lemah ], Hadist Hasan [ Cacat ] dan Hadist Shahih [ Memenuhi Syarat ] ? Selain Hadist Shahih, kenapa Hadist yang lainnya tidak dimusnahkan atau dilarang penggunaannya dan anehnya selain hadist shahih tersebut masih saja ada yang menggunakannya sebagai hujah, kenapa ? karena ternyata tiap-tiap golongan punya kriteria sendiri-sendiri dalam menentukan tingkatan hadist tersebut dan juga masing-masing golongan tersebut memiliki sumber rujukan hadist tersendiri sesuai dengan penulis hadist yang mereka jagokan dan mazhab yang mereka yakini. Jadi begitu bingungnya umat ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa begitu banyaknya penulis Hadist dan Mazhab, yang manakah yang harus dipilih ? [ lihat tentang Hadist dan Mazhab ], Apakah di dalam kitab hadist yang katanya sudah dipastikan kesahihannya dijamin tidak ada yang bertentangan dengan Al-Qur’an ?

Contoh kasus nyata :

Terjadinya perbedaan tentang tata cara ibadah seperti Shalat Wajib padahal hal tersebut dilaksanakan tiap hari oleh Rasulullah dan para sahabatnya namun sampai ke kita sekarang ini menjadi berbagai versi, manakah yang benar ? Wallahualam.


Atau Shalat Tarawih yang dilaksanakan oleh Rasulullah dan para sahabatnya setiap bulan Ramadhan, masih saja berbeda dizaman kita sekarang, manakah yang benar 11 rakaat ataukah 23 rakaat ? Wallahualam.


Coba bayangkan, yang dilakukan Rasulullah secara rutin saja sampai ke zaman kita menjadi berbeda apalagi perkataan – perkataan Rasulullah ? apakah dijamin tidak terdistorsi ? apakah redaksional yang dikatakan Rasulullah pada saat itu sesuai dengan redaksi hadist sekarang, siapa yang bisa menjamin ? Apalagi penulis-penulis hadist itu hidup jauh setelah zamannya Nabi Muhammad, contohnya Bukhari yang hidup sekitar 190 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad yang setidak-tidaknya memerlukan minimal 3 – 4 generasi yang menjembatani informasi dari Bukhari sampai Nabi Muhammad, bagaimanakah tingkat keakurasian dari redaksional hadist tersebut?

Hal ini berbeda dengan metode kodifikasi Al - Qur'an, silahkan baca disini

Saya tidak bermaksud mengacaukan pemahaman anda selama ini, hanya saya mengajak anda untuk berpikir dengan menggunakan Akal Sehat dalam menyaring informasi dari hadist tersebut siapapun penulisnya agar selalu di kroscek dengan Al-Qur’an dan bila bertentangan dengan Al-Qur’an maka hadist tersebut batal demi hukum, karena Nabi Muhammad juga hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadanya yaitu Al-Qur’an. Sebenarnya kalau mencermati surat Al-A’raf di bawah ini, tidak mungkin Nabi Muhammad mengatakan sesuatu selain dari wahyu dan tidak mungkin ada wahyu lain yang tertulis diluar Al-Qur’an.

S U R A T   A L - A ' R A F

7:203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Qur'an kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Qur'an ini adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

S U R A T   A L - A N ' A A M

6:19. Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)"


6:50. Katakanlah: "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.  Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan (nya)?

S U R A T   Y U N U S

10:15. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: Datangkanlah Al Qur'an yang lain dari ini atau gantilah dia". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.  Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)".

Mengenai Metode Tafsir Al-Qur’an yang saya gunakan selama ini adalah dengan menggunakan metode TEMATIK , Metode ini adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban Al-Qur'an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang mempunyai tujuan satu, yang bersama-sama membahas topik atau judul tertentu dan menertibkannya sesuai dengan masa turunnya selaras dengan sebab-sebab turunnya, kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan-penjelasan, keterangan-keterangan dan hubungan-hubungannya dengan ayat-ayat lain kemudian mengambil hukum-hukum darinya. [ baca : Tafsir, klik disini ]


Jadi dengan penjelasan diatas, Insya Allah bisa menjawab pertanyaan bahwa Allah dan Ruh memang tidak bisa dijangkau oleh Akal namun bisa dirasakan kehadiran-Nya lewat pintu Perasaan kita, sementara Logika, Rasionalitas, dan Akal Sehat merupakan pintu pembuka untuk mencapai tingkat rasa keimanan yang sangat mendalam karena pencapaian tingkat keimanan kita tersebut melalui anugerah ILMU dan KEPAHAMAN yang diberikan oleh Allah SWT.

Seperti halnya perumpamaan sebuah pohon yang terus disirami air hujan sehingga tumbuh dan berkembang menjadi pohon yang tinggi dan besar yang ditunjang oleh akar yang kokoh menancap kedalam tanah dan berbuah lebat sepanjang masa. Pohon tersebut tidak akan tergoyahkan oleh Badai yang dahsyat sekalipun.

Dari perumpamaan tersebut diibaratkan Keimanan itu adalah sebuah pohon, Air hujan itu adalah Tafakur dan Tadzakur,  Buah dari pohon tersebut adalah Ilmu sementara Badai adalah godaan setan.

Kesimpulan :

Al-Qur’an mengajarkan manusia untuk selalu menggunakan semua fasilitas dan potensi dirinya agar menjadi manusia yang berilmu dan keluar dari kebodohan.

Islam bukanlah ajaran yang bersifat Dogmatis, jadi janganlah Taklid Buta dalam beragama karena kita akan menjadi manusia yang bodoh dan tidak tahu apa-apa yang hanya menurut saja apa kata pimpinanya [ mending kalau benar, nah kalau salah ? celaka dua belas dech kita ].

Teruslah belajar mendalami agama dengan selalu memohon petunjuk-Nya dan mohon diberi kemudahan dalam mempelajari agama-Nya dengan belajar mengkaji dan memahami Al-Qur’an.

Janganlah merasa sombong & Takabur dengan merasa bahwa diri kita yang paling benar dan paling pintar sementara yang lain itu salah dan bodoh.

Semoga Bermanfaat dan Selamat Belajar Memahami Hidup ini.
Salam Damai


Cikampek, 22 June 2013
Wassalam
Penulis
Juhdi Mulyadi

Tidak ada komentar:

Blog Hidup Untuk Tafakur

Assalamualaikum Wr. Wb.

Terimakasih para pembaca yang Budiman atas kunjungannya di Blog Hidup Untuk Tafakur ini.

Posting tulisan ini merupakan tulisan original dan bukan merupakan hasil Copy Paste dari Blog , Website atau sumber manapun dengan tujuan untuk memberikan alternative lain dalam mempelajari Agama agar kita bisa menemukan Sang Maha Pencipta dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap helaan nafas sampai hembusannya yang terakhir.

Kecuali untuk Kategori Buku, IPTEK dan Pengetahuan Umum.

Mari kita hilangkan segala bentuk perbedaan dengan kembali kepada Al-Qur'an sebagai sumber rujukan.

Bila berkenan, silahkan memberikan komentar, saran dan kritik membangun, juga dipersilahkan untuk menyebarkan dan membagikan tulisan ini secara Gratis.

Dan bagi yang mau copy paste tulisan ini, mohon untuk mencantumkan sumbernya.

Mari kita berbagi Ilmu yang Bermanfaat untuk mendapatkan Rida dan Rahmat dari-Nya.

Wassalam
Penulis
Juhdi Mulyadi

Laman

Sumber Inspirasi Penulis



Belajar Memahami Hidup dengan Metode Tafakur dan Tadzakur.

S U R A T I B R A H I M

14:52. (Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.

S U R A T A L - I M R O N

3:18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

S U R A T Y U N U S

10:24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir.

S U R A T A L - B A Q A R A H

2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

S U R A T A L - I M R O N

3:191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

S U R A T A R - R A ' D U

13:3. Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

S U R A T A R - R U U M

30:8. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.


S U R A T A L - A ' R A F

7:146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat (Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya.

7:179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.