SERIAL KITA BERTANYA AL-QUR'AN MENJAWAB
Tema : Bahasa Al - Qur'an
Oleh : Juhdi Mulyadi
|
Designed by : Juhdi Mulyadi |
S U R A T A L - A '
R A F
7:146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda
kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat (Ku), mereka tidak beriman
kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka
tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus
menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami
dan mereka selalu lalai daripadanya.
Ohhh ........ Al Qur’an yang Mulia
Banyak manusia yang
percaya padamu
Namun tidak banyak
manusia yang mau memahami dan mengkajimu
Namamu selalu
diagung-agungkan
Namun tidak banyak manusia
yang menjadikanmu sebagai pedoman
Banyak manusia yang
membukamu untuk dibaca
Namun hanya sebatas mengejar
pahala dan ritualitas belaka
Banyak manusia yang membaca
ayat-ayat tertentumu
Namun hanya untuk
mendapatkan faedah dan fadhilahmu
Banyak orang yang ingin
menghafalkan ayat-ayatmu
Namun tidak banyak orang
yang ingin mengetahui dan mengerti akan isimu
Dirimu adalah pembawa cahaya
yang terang benderang
Namun kenapa ayat-ayatmu
hanya dibaca untuk mengusir jin dan setan
Dirimu diturunkan untuk
menghilangkan kebodohan
Namun sayang, banyak manusia
yang sudah merasa nyaman hidup dalam kebodohan
Manusia seharusnya
menjadikan Isi ayat-ayatmu sebagai bahan renungan
Namun kenapa banyak manusia
yang membacamu di kuburan
Dirimu adalah petunjuk yang
nyata bagi kehidupan manusia
Namun engkau hanya dijadikan
pajangan dan hiasan belaka
Ayat-ayatmu banyak di
eksplorasi
Namun hanya untuk memenuhi
faktor ekonomi dan mengejar ambisi
Dirimu selalu menawarkan
solusi
Namun banyak manusia yang
lebih memilih menghabiskan waktu dengan rekreasi
Dirimu dijadikan kebanggaan
Namun semua itu hanya
sebatas slogan dan kemudian ditinggalkan
Dirimu seharusnya dipatuhi
Namun kenapa banyak manusia
yang menjauhi
Dirimu selalu menunggu
manusia dengan penuh kesabaran dan kesetiaan
Namun sayang manusia lebih
memilih tenggelam dalam kesibukan
Dirimu tanpa bosan untuk
memberikan bimbingan
Namun sayang banyak manusia
yang tidak mau menghiraukan
Dirimu memberikan janji yang
pasti
Namun sayang manusia lebih
memilih hidup bergelimangan harta dan materi
Dirimu megajak manusia untuk
beriman
Namun sayang banyak manusia
yang silau oleh pangkat, jabatan dan kekayaan
Dalam ceramah-ceramah selalu
dibacakan ayat-ayatmu
Namun kenapa banyak manusia
yang tidak mau mengenalmu
Isimu begitu sempurna
Namun sayang banyak manusia
yang lebih memilih kehidupan dunia
Dirimu mengajak kepada jalan
yang lurus
Namun kenapa banyak manusia
yang rakus
Dirimu mengajak manusia
untuk hidup bahagia
Namun banyak manusia yang
senang hidup bergelimangan dosa
Dirimu sangat mencintai
manusia
Namun manusia lebih memilih
mencintai dunia dan dosa
Meskipun Dirimu memberikan
informasi tentang tempat kembali
Namun kebanyakan manusia
tidak menyadari bahkan tidak perduli
Dirimu mengajarkan bahwa
damai itu indah
Namun ketika manusia melakukan
sesuatu yang membuat manusia lain marah, maka potongan – potongan ayatmu lah
yang dijadikan hujjah
Dirimu menunjukkan jalan
menuju surga
Namun kebanyakan manusia
lebih memilih jalan menuju neraka
Yang akhirnya rela mengisi
kehidupan yang kekal dengan kesengsaraan dan siksa
Cikampek, 02 Juni 2013
Penulis
Juhdi Mulyadi
Berkenalan
dengan AL – QUR’AN
Kalau dipikir – pikir, ungkapan “ tak kenal
maka tak sayang “ memang benar juga ya.
Pada kenyataannya memang demikian, kita
tidak akan merasakan adanya rasa kasih sayang kepada “ seseorang “ yang tidak
kita kenal, sehingga jangankan ingin mengetahui informasi lebih jauh tentang
dia, untuk mendekati saja rasanya sudah enggan, kalau sudah demikian maka
sampai kapanpun kita tidak akan pernah mengenalnya.
Nah, apakah yang akan terjadi bila “ seseorang
“ yang dimaksudkan di atas itu adalah Al-Qur’an ? Wah....benar-benar GAWAT
DARURAT !
Supaya hal tersebut tidak terjadi pada kita, maka mulai sekarang
mari sama-sama kita bulatkan tekad dan
luruskan niat untuk Belajar mengenal dan memahami Al-Qur’an lebih jauh dengan
memohon Petunjuk dan Bimbingan-Nya agar kita diberi kemudahan dalam
memahaminya.
Supaya kita lebih mudah dalam
memahaminya, kali ini penulis akan menggunakan metode Tanya Jawab, Kita Bertanya .... dan Al Qur’an ...... Menjawab.
Let’s Begin !
TANYA :
Kenapa Al – Qur’an menggunakan bahasa Arab ? Padahal Allah menciptakan
manusia dengan kondisi yang berlainan baik itu Bahasa, Warna kulit maupun Bangsa seperti yang dijelaskan dalam dua surat
berikut ini :
S U R A T A R - R U U M
30:22. Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
S U R A T A L - H U J U R A T
49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
JAWAB :
Bahasa itu adalah
salah satu media untuk menyampaikan Informasi, maka Informasi itu akan dimengerti
dan dipahami oleh si penerima informasi, jika bahasa yang digunakan sama dengan
bahasa si penerima informasi tersebut.Jadi sesuatu yang tidak masuk logika jika
Rasullnya adalah orang Arab sementara Al-Qur’annya menggunakan bahasa selain
bahasa Arab, jadinya .... jaka sembung main layang-layang alias gak nyambung
Ayang ! hehehehe.
S U R A T I B R A H I M
14:4. Kami tidak mengutus seorang
rasul pun, melainkan dengan bahasa
kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan
dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan
memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana.
S U R A T M A R Y A M
19:97. Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Qur'an itu
kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya
kepada kaum yang membangkang.
S U R A T F U S H I L A T
41:3. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui,
41:44. Dan jika Kami jadikan Al
Qur'an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab tentulah mereka
mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?". Apakah
(patut Al Qur'an) dalam bahasa
asing, sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah:
"Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman
pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Qur'an itu suatu kegelapan bagi
mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil
dari tempat yang jauh".
Kalau kita mau
berpikir, sebenarnya dari ayat – ayat tersebut di atas dapat diambil
pelajaran bahwa ” Bahasa ” itu sangatlah penting karena kalau kita tidak
mengerti dengan bahasa tersebut maka suatu Informasi tidak akan tersampaikan
dengan baik dan benar.
Demikian pula
dengan Al Quran yang menggunakan Bahasa Arab, sementara kita adalah orang
Indonesia yang pastinya sebagian besar dari kita tidak mengerti dengan bahasa
Arab tersebut. Jadi bagaimana mungkin Informasi dari Al Quran ini akan
tersampaikan dengan baik dan benar kepada kita, jika kita hanya membaca Al
Quran dalam bahasa Arabnya saja, apakah kita bisa memahami Petunjuk yang Allah
sampaikan lewat Al Quran ?
Saya berikan
contoh, pada saat kita membaca Surat An – Nisa [ 4 : 116 ], maka kesan kita
mungkin biasa-biasa saja tidak ada sesuatu yang membekas ke jiwa kita karena
kita tidak mengerti apa yang kita baca, Betul .....? Padahal ini adalah
informasi Allah yang sangat penting buat manusia, tapi karena kita tidak
mengerti denag apa yang kita baca,maka pada kenyataannya hidup kita dihabiskan
dengan melakukan pelanggaran terhadap ayat ini.
Lain halnya kalau
kita membaca juga terjemahannya untuk mengkaji dan memahaminya, maka informasi
tersebut akan tersampaikan ! tinggal kitanya sendiri, apakah mau menerimanya
dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari atau hanya sekedar
membacanya kemudian melupakannya dan meneruskan kebiasaan nenek moyang kita.
Mari kta
sama-sama simak dan pahami terjemahan ayat tersebut :
S U R A T A N - N I S A '
4:116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan
(sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik
itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu)
dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
TANYA :
Lantas pertanyaan
berikunya adalah kenapa Al-Quran ini diturunkan di Arab dengan Nabinya orang
Arab ? kenapa tidak di Negara lain ?
JAWAB :
Kalau kita mau
menganalisa sedikit bahwa semua risalah dan ajaran yang diemban oleh semua Nabi
dan Rasull itu adalah TAUHID yaitu bagaimana memberitakan dan mangajak kepada
manusia untuk menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa termasuk juga mengajak
manusia untuk meninggalkan kegelapan berpikir dan kebodohan menuju cahaya yang
terang benderang yang akan menerangi pikiran dan hati manusia untuk menerima
bahwa ada Sang Maha Kuasa dibalik semua Penciptaan Alam Semesta ini termasuk
berhala-berhala yang selama ini mereka sembah dan mereka agung-agungkan karena
dianggap bisa mendatangkan manfaat dan mudarat kepada mereka.
Jadi Allah
mengutus Nabi dan Rasull kepada suatu kaum yang kehidupannya sudah melampaui
ambang batas normal sebagai manusia atau bisa dikatakan derajatnya sudah menyamai
bahkan dibawah binatang. Dimana penyembahan terhadap berhala-berhala sudah
semakin merajalela, praktek sex bebas dimana kaum wanita sudah lagi tidak
berharga, pembunuhan anak-anak kecil, pengkultusan individu sehingga menganggap
rajanya atau pemimpinya sebagai Tuhan, budaya mabuk-mabukan, berlakunya hukum
rimba siapa yang kuat akan berkuasa dan yang lemah harus siap-siap menjadi
budak dan sebagainya. Pokoknya pada masa itu nilai - nilai dasar kemanusiaan
sudah tida berlaku, sensor-sensor fisik manusia dan sensor hati manusia sudah
tidak berfungsi sama sekali, kehidupan sudah seperti binatang di hutan rimba.
Mereka tidak suka dan tidak mau menerima perubahan , apalagi yang menyangkut
kepercayaan terhadap berhala-berhala yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang
mereka.
Nah, kehidupan
yang disebutkan di atas terjadi di negara –negara Arab atau wilayah Timur Tengah, jadi sangat wajarlah
jika banyak Nabi dan Rasull yang diturunkan disana sebagai proyek percontohan
bagi umat manusia lain, hal ini disebabkan oleh bebalnya sifat mereka yang
sulit untuk dirubah meskipun sudah diberikan berbagai karunia dan diperlihatkan
tanda-tanda kekuasaan Allah lewat mukjizat-mukjizat Nabi dan Rasull-Nya namun
mereka tetap saja berpaling dan tidak kapok-kapoknya mereka kembali menyembah
berhala-berhala, kenapa demikian ? Karena mereka menderita penyakit yang sudah
kronis dan akut yaitu SOMBONG dan TAKABUR.
Berikut saya
kutifkan bagaimana perjuangan Nabi Ibrahim dalam menemukan Sang Pencipta
melalui Akal Sehatnya dan kemudian berjuang untuk menghancurkan kepercayaan
nenek moyangnya yang menyembah berhala-berhala.
Inilah Tauhid yang
sebenar-benarnya Tauhid, yang juga harus kita perjuangkan dizaman sekarang ini
dimana kebudayaan dan kebiasaan nenek
moyang kita sudah menyusupi secara
perlahan dengan kemasan yang berbeda. Berhati-hatilah fungsikan Logika, Rasionalitas, Perasaan dan
Akal Sehat kita agar kita bisa meraih seperti apa yang sudah diraih oleh para
Nabi terutama Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad seperti yang disebutkan pada 3 Surat
berikut ini :
S U R A T A N - N I S A '
4:125. Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan
Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.
S U R A T A L - A H Z A B
33:40. Muhammad
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup
nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
S U R A T A L - B A Q A R A H
2:124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa
kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku
akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata:
"(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman:
"Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim".
Inilah kisah Nabi Ibrahim tentang
pencariannya dengan memfungsikan semua sensor fisik dan hati sehingga Nabi
Ibrahim bisa menemukan-Nya lewat tanda-tanda Kekuasan-Nya denga n benar – benar
YAKIN.
Mari kita sama – sama Baca dan Pahami agar kita bisa mendapatkan manfaat
yang benar-benar nyata yang pada akhirnya kita tidak mencampuradukkan antara
keimanan dengan kesyrikan seperti yang disebutkan pada surat 6:78.
Proses Pencarian :
S U R A T A L - A N ' A A M
6:75. Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan
(Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang
yakin.
6:76. Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah
Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: Saya tidak suka
kepada yang tenggelam".
6:77. Kemudian tatkala dia melihat
bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan
itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi
petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat".
6:78. Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata:
"Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari
itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas
diri dari apa yang kamu persekutukan.
6:82. Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka
itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang
yang mendapat petunjuk.
Proses Dakwah tentang Tauhid :
Pada tahapan berikutnya Nabi Ibrahim
melakukan dakwah kepada bapaknya dan kaumnya untuk meninggalkan berhala-berhala
yang mereka sembah, berikut selengkapnya dan mari kita simak bersama-sama :
S U R A T A S Y - S Y U A R A '
26:69. Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
26:70. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang
kamu sembah?"
26:71. Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan kami
senantiasa tekun menyembahnya".
26:72. Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)
mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?,
26:73. atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi
mudarat?"
26:74. Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya Kami
mendapati nenek moyang kami berbuat demikian".
26:75. Ibrahim berkata: "Maka apakah kamu telah memperhatikan apa
yang selalu kamu sembah,
26:76. kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?,
26:77. karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku,
kecuali Tuhan semesta alam,
26:78. (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang
menunjuki aku,
26:79. dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
26:80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
26:81. dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku
(kembali),
26:82. dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari
kiamat".
26:83. (Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah
dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
Kesimpulan
:
Dari bahasan kita
tentang Al-Qur’an – Jilid 1 ini adalah bagaimana kita memahami isi Al Qur’an
ini dengan tidak hanya membaca huruf Arabnya saja melainkan kita juga harus
mengkajinya tentunya dengan bahasa kita agar kita bisa mengerti dan akhir
menjiwainya untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan yang perlu
kita ingat adalah sudah seharusnya kita sebagai manusia dengan serba
keterbatasannya untuk kembali pada Al-Quran sebagai Sumber Rujukan dan Pedoman
Hidup.
Bahasan di
Al-Qur’an –Jilid 1 ini baru sampai pada tahap awal yaitu tentang bahasa
Al-Qur’an, dan Insya Allah akan penulis lanjutkan terus sampai jilid
berikutnya.
Semoga bermanfaat
bagi kita semua mohon maaf bila ada
kesalahan baik itu tulisan maupun pemahaman.
Tunggu Artikel berikutnya:
Al-Qur’an
– Jilid 2
Wassalam
Penulis
Juhdi
Mulyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar