Minggu, 02 Juni 2013

Bahasa Al-Qur'an



SERIAL KITA BERTANYA AL-QUR'AN MENJAWAB

Tema : Bahasa Al - Qur'an

Oleh : Juhdi Mulyadi

 
Designed by : Juhdi Mulyadi







S U R A T   A L - A ' R A F

7:146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat (Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya.





Ohhh ........ Al Quran yang Mulia

Banyak manusia yang percaya padamu
Namun tidak banyak manusia yang mau memahami dan mengkajimu

Namamu selalu diagung-agungkan
Namun tidak banyak manusia yang menjadikanmu sebagai pedoman

Banyak manusia yang membukamu untuk dibaca
Namun hanya sebatas mengejar pahala dan ritualitas belaka

Banyak manusia yang membaca ayat-ayat tertentumu
Namun hanya untuk mendapatkan faedah dan fadhilahmu

Banyak orang yang ingin menghafalkan ayat-ayatmu
Namun tidak banyak orang yang ingin mengetahui dan mengerti akan isimu

Dirimu adalah pembawa cahaya yang terang benderang
Namun kenapa ayat-ayatmu hanya dibaca untuk mengusir jin dan setan

Dirimu diturunkan untuk menghilangkan kebodohan
Namun sayang, banyak manusia yang sudah merasa nyaman hidup dalam kebodohan

Manusia seharusnya menjadikan Isi ayat-ayatmu sebagai bahan renungan
Namun kenapa banyak manusia yang membacamu di kuburan

Dirimu adalah petunjuk yang nyata  bagi kehidupan manusia
Namun engkau hanya dijadikan pajangan dan hiasan belaka

Ayat-ayatmu banyak di eksplorasi
Namun hanya untuk memenuhi faktor ekonomi dan  mengejar  ambisi 

Dirimu selalu menawarkan solusi
Namun banyak manusia yang lebih memilih menghabiskan waktu dengan rekreasi

Dirimu dijadikan kebanggaan
Namun semua itu hanya sebatas slogan dan kemudian ditinggalkan

Dirimu seharusnya dipatuhi
Namun kenapa banyak manusia yang menjauhi

Dirimu selalu menunggu manusia dengan penuh kesabaran dan kesetiaan
Namun sayang manusia lebih memilih tenggelam dalam kesibukan

Dirimu tanpa bosan untuk memberikan bimbingan
Namun sayang banyak manusia yang tidak mau menghiraukan

Dirimu memberikan janji yang pasti
Namun sayang manusia lebih memilih hidup bergelimangan harta dan materi

Dirimu megajak manusia untuk beriman
Namun sayang banyak manusia yang silau oleh pangkat, jabatan dan kekayaan

Dalam ceramah-ceramah selalu dibacakan ayat-ayatmu
Namun kenapa banyak manusia yang tidak mau mengenalmu

Isimu begitu sempurna
Namun sayang banyak manusia yang lebih memilih kehidupan dunia

Dirimu mengajak kepada jalan yang lurus
Namun kenapa banyak manusia yang rakus

Dirimu mengajak manusia untuk hidup bahagia
Namun banyak manusia yang senang hidup bergelimangan dosa

Dirimu sangat mencintai manusia
Namun manusia lebih memilih mencintai dunia dan dosa

Meskipun Dirimu memberikan informasi tentang tempat kembali
Namun kebanyakan manusia tidak menyadari bahkan tidak perduli

Dirimu mengajarkan bahwa damai itu indah
Namun ketika manusia melakukan sesuatu yang membuat manusia lain marah, maka potongan – potongan ayatmu lah yang dijadikan hujjah

Dirimu menunjukkan jalan menuju surga
Namun kebanyakan manusia lebih memilih jalan menuju neraka
Yang akhirnya rela mengisi kehidupan yang kekal dengan kesengsaraan dan siksa

Cikampek, 02 Juni 2013
Penulis
Juhdi Mulyadi
Berkenalan dengan  AL – QUR’AN

Kalau dipikir – pikir, ungkapan “ tak kenal maka tak sayang “ memang benar juga ya.

Pada kenyataannya memang demikian, kita tidak akan merasakan adanya rasa kasih sayang kepada “ seseorang “ yang tidak kita kenal, sehingga jangankan ingin mengetahui informasi lebih jauh tentang dia, untuk mendekati saja rasanya sudah enggan, kalau sudah demikian maka sampai kapanpun kita tidak akan pernah mengenalnya.
Nah, apakah yang akan terjadi bila “ seseorang “ yang dimaksudkan di atas itu adalah Al-Qur’an ? Wah....benar-benar GAWAT DARURAT !

Supaya hal tersebut  tidak terjadi pada kita, maka mulai sekarang mari sama-sama kita  bulatkan tekad dan luruskan niat untuk Belajar mengenal dan memahami Al-Qur’an lebih jauh dengan memohon Petunjuk dan Bimbingan-Nya agar kita diberi kemudahan dalam memahaminya.

Supaya kita lebih mudah dalam memahaminya, kali ini penulis akan menggunakan metode Tanya Jawab, Kita Bertanya .... dan Al Qur’an ...... Menjawab.

Let’s Begin !

TANYA :
Kenapa Al – Qur’an menggunakan bahasa Arab ? Padahal Allah menciptakan manusia dengan kondisi yang berlainan baik itu Bahasa, Warna kulit maupun Bangsa  seperti yang dijelaskan dalam dua surat berikut ini :

S U R A T   A R - R U U M

30:22. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.

S U R A T   A L - H U J U R A T

49:13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.  Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.




JAWAB :

Bahasa itu adalah salah satu media untuk menyampaikan Informasi, maka Informasi itu akan dimengerti dan dipahami oleh si penerima informasi, jika bahasa yang digunakan sama dengan bahasa si penerima informasi tersebut.Jadi sesuatu yang tidak masuk logika jika Rasullnya adalah orang Arab sementara Al-Qur’annya menggunakan bahasa selain bahasa Arab, jadinya .... jaka sembung main layang-layang alias gak nyambung Ayang ! hehehehe.

S U R A T   I B R A H I M

14:4. Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

S U R A T   M A R Y A M

19:97. Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Qur'an itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.

S U R A T   F U S H I L A T

41:3. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,

41:44. Dan jika Kami jadikan Al Qur'an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?".  Apakah (patut Al Qur'an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Qur'an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh".

Kalau kita mau berpikir, sebenarnya dari ayat – ayat tersebut di atas dapat diambil pelajaran bahwa ” Bahasa ” itu sangatlah penting karena kalau kita tidak mengerti dengan bahasa tersebut maka suatu Informasi tidak akan tersampaikan dengan baik dan benar.
Demikian pula dengan Al Quran yang menggunakan Bahasa Arab, sementara kita adalah orang Indonesia yang pastinya sebagian besar dari kita tidak mengerti dengan bahasa Arab tersebut. Jadi bagaimana mungkin Informasi dari Al Quran ini akan tersampaikan dengan baik dan benar kepada kita, jika kita hanya membaca Al Quran dalam bahasa Arabnya saja, apakah kita bisa memahami Petunjuk yang Allah sampaikan lewat Al Quran ?

Saya berikan contoh, pada saat kita membaca Surat An – Nisa [ 4 : 116 ], maka kesan kita mungkin biasa-biasa saja tidak ada sesuatu yang membekas ke jiwa kita karena kita tidak mengerti apa yang kita baca, Betul .....? Padahal ini adalah informasi Allah yang sangat penting buat manusia, tapi karena kita tidak mengerti denag apa yang kita baca,maka pada kenyataannya hidup kita dihabiskan dengan melakukan pelanggaran terhadap ayat ini.




Lain halnya kalau kita membaca juga terjemahannya untuk mengkaji dan memahaminya, maka informasi tersebut akan tersampaikan ! tinggal kitanya sendiri, apakah mau menerimanya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari atau hanya sekedar membacanya kemudian melupakannya dan meneruskan kebiasaan nenek moyang kita.  
Mari kta sama-sama simak dan pahami terjemahan ayat tersebut :

S U R A T   A N - N I S A '

4:116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

TANYA :

Lantas pertanyaan berikunya adalah kenapa Al-Quran ini diturunkan di Arab dengan Nabinya orang Arab ? kenapa tidak di Negara lain ?

JAWAB :

Kalau kita mau menganalisa sedikit bahwa semua risalah dan ajaran yang diemban oleh semua Nabi dan Rasull itu adalah TAUHID yaitu bagaimana memberitakan dan mangajak kepada manusia untuk menyembah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa termasuk juga mengajak manusia untuk meninggalkan kegelapan berpikir dan kebodohan menuju cahaya yang terang benderang yang akan menerangi pikiran dan hati manusia untuk menerima bahwa ada Sang Maha Kuasa dibalik semua Penciptaan Alam Semesta ini termasuk berhala-berhala yang selama ini mereka sembah dan mereka agung-agungkan karena dianggap bisa mendatangkan manfaat dan mudarat kepada mereka.  

Jadi Allah mengutus Nabi dan Rasull kepada suatu kaum yang kehidupannya sudah melampaui ambang batas normal sebagai manusia atau bisa dikatakan derajatnya sudah menyamai bahkan dibawah binatang. Dimana penyembahan terhadap berhala-berhala sudah semakin merajalela, praktek sex bebas dimana kaum wanita sudah lagi tidak berharga, pembunuhan anak-anak kecil, pengkultusan individu sehingga menganggap rajanya atau pemimpinya sebagai Tuhan, budaya mabuk-mabukan, berlakunya hukum rimba siapa yang kuat akan berkuasa dan yang lemah harus siap-siap menjadi budak dan sebagainya. Pokoknya pada masa itu nilai - nilai dasar kemanusiaan sudah tida berlaku, sensor-sensor fisik manusia dan sensor hati manusia sudah tidak berfungsi sama sekali, kehidupan sudah seperti binatang di hutan rimba. Mereka tidak suka dan tidak mau menerima perubahan , apalagi yang menyangkut kepercayaan terhadap berhala-berhala yang diwariskan  secara turun temurun oleh nenek moyang mereka.

Nah, kehidupan yang  disebutkan di atas  terjadi di negara –negara Arab atau  wilayah Timur Tengah, jadi sangat wajarlah jika banyak Nabi dan Rasull yang diturunkan disana sebagai proyek percontohan bagi umat manusia lain, hal ini disebabkan oleh bebalnya sifat mereka yang sulit untuk dirubah meskipun sudah diberikan berbagai karunia dan diperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Allah lewat mukjizat-mukjizat Nabi dan Rasull-Nya namun mereka tetap saja berpaling dan tidak kapok-kapoknya mereka kembali menyembah berhala-berhala, kenapa demikian ? Karena mereka menderita penyakit yang sudah kronis dan akut yaitu SOMBONG dan TAKABUR.

Berikut saya kutifkan bagaimana perjuangan Nabi Ibrahim dalam menemukan Sang Pencipta melalui Akal Sehatnya dan kemudian berjuang untuk menghancurkan kepercayaan nenek moyangnya yang menyembah berhala-berhala.

Inilah Tauhid yang sebenar-benarnya Tauhid, yang juga harus kita perjuangkan dizaman sekarang ini dimana kebudayaan  dan kebiasaan nenek moyang kita sudah menyusupi  secara perlahan dengan kemasan yang berbeda. Berhati-hatilah  fungsikan Logika, Rasionalitas, Perasaan dan Akal Sehat kita agar kita bisa meraih seperti apa yang sudah diraih oleh para Nabi terutama Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad seperti yang disebutkan pada 3 Surat berikut ini :


S U R A T   A N - N I S A '

4:125. Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.

S U R A T   A L - A H Z A B

33:40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.


S U R A T   A L - B A Q A R A H

2:124. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim".

Inilah kisah Nabi Ibrahim tentang pencariannya dengan memfungsikan semua sensor fisik dan hati sehingga Nabi Ibrahim bisa menemukan-Nya lewat tanda-tanda Kekuasan-Nya denga n benar – benar YAKIN.
Mari kita sama – sama Baca dan Pahami agar kita bisa mendapatkan manfaat yang benar-benar nyata yang pada akhirnya kita tidak mencampuradukkan antara keimanan dengan kesyrikan seperti yang disebutkan pada surat 6:78.

Proses Pencarian :

S U R A T   A L - A N ' A A M

6:75. Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin.

6:76. Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: Saya tidak suka kepada yang tenggelam".

6:77. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat".


6:78. Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.


6:82. Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Proses Dakwah tentang Tauhid :

Pada tahapan berikutnya Nabi Ibrahim melakukan dakwah kepada bapaknya dan kaumnya untuk meninggalkan berhala-berhala yang mereka sembah, berikut selengkapnya dan mari kita simak bersama-sama :

S U R A T   A S Y - S Y U A R A '

26:69. Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.

26:70. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?"

26:71. Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya".

26:72. Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa) mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?,

26:73. atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudarat?"

26:74. Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya Kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian".

26:75. Ibrahim berkata: "Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah,

26:76. kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?,

26:77. karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan semesta alam,

26:78. (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,

26:79. dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,

26:80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,

26:81. dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),

26:82. dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat".

26:83. (Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,




Kesimpulan :
Dari bahasan kita tentang Al-Qur’an – Jilid 1 ini adalah bagaimana kita memahami isi Al Qur’an ini dengan tidak hanya membaca huruf Arabnya saja melainkan kita juga harus mengkajinya tentunya dengan bahasa kita agar kita bisa mengerti dan akhir menjiwainya untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pesan yang perlu kita ingat adalah sudah seharusnya kita sebagai manusia dengan serba keterbatasannya untuk kembali pada Al-Quran sebagai Sumber Rujukan dan Pedoman Hidup.

Bahasan di Al-Qur’an –Jilid 1 ini baru sampai pada tahap awal yaitu tentang bahasa Al-Qur’an, dan Insya Allah akan penulis lanjutkan terus sampai jilid berikutnya.

Semoga bermanfaat bagi kita semua  mohon maaf bila ada kesalahan baik itu tulisan maupun pemahaman.




Tunggu Artikel berikutnya:
 Al-Qur’an – Jilid 2



Wassalam
Penulis
Juhdi Mulyadi

Tidak ada komentar:

Blog Hidup Untuk Tafakur

Assalamualaikum Wr. Wb.

Terimakasih para pembaca yang Budiman atas kunjungannya di Blog Hidup Untuk Tafakur ini.

Posting tulisan ini merupakan tulisan original dan bukan merupakan hasil Copy Paste dari Blog , Website atau sumber manapun dengan tujuan untuk memberikan alternative lain dalam mempelajari Agama agar kita bisa menemukan Sang Maha Pencipta dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap helaan nafas sampai hembusannya yang terakhir.

Kecuali untuk Kategori Buku, IPTEK dan Pengetahuan Umum.

Mari kita hilangkan segala bentuk perbedaan dengan kembali kepada Al-Qur'an sebagai sumber rujukan.

Bila berkenan, silahkan memberikan komentar, saran dan kritik membangun, juga dipersilahkan untuk menyebarkan dan membagikan tulisan ini secara Gratis.

Dan bagi yang mau copy paste tulisan ini, mohon untuk mencantumkan sumbernya.

Mari kita berbagi Ilmu yang Bermanfaat untuk mendapatkan Rida dan Rahmat dari-Nya.

Wassalam
Penulis
Juhdi Mulyadi

Laman

Sumber Inspirasi Penulis



Belajar Memahami Hidup dengan Metode Tafakur dan Tadzakur.

S U R A T I B R A H I M

14:52. (Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.

S U R A T A L - I M R O N

3:18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

S U R A T Y U N U S

10:24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir.

S U R A T A L - B A Q A R A H

2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

S U R A T A L - I M R O N

3:191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

S U R A T A R - R A ' D U

13:3. Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

S U R A T A R - R U U M

30:8. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.


S U R A T A L - A ' R A F

7:146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat (Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya.

7:179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.