MENJADILAH
DIRI SENDIRI
Oleh : Juhdi Mulyadi
Setelah kita
membahas Bersyukur Itu Indah bagian 1, maka pada bagian 2 kita akan
membahas lebih lanjut tentang Keindahan
Hidup dengan Bersyukur.
Sebelumnya mari kita
mengenang terlebih dahulu darimana kita
berasal, dengan kondisi apa dan membawa apa pada saat kita datang ke dunia ini
?
Ya..pastinya semua tahu tentang
hal itu, karena hal tersebut sudah menjadi sesuatu yang biasa, maka kadang kita
lupa akan kondisi kita dahulu, suatu kondisi dimana kita tidak mempunyai daya apapun, dan tidak
membawa apapun serta tidak mengetahui apapun.
S U R
A T A L - N A H L
16:78. Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur.
Tapi apa yang terjadi setelah kita dewasa ?
Semua berubah drastis ! kita merasa punya kekuasaan, merasa memiliki dan
merasa mengetahui apapun.
Pada saat kondisi ini pun kita seringnya lupa bahwa semua yang sudah kita
raih, sudah kita miliki, sudah kita kuasai dan sudah kita ketahui di dunia ini pada akhirnya semua itu akan
kita tinggalkan dan kondisi kita akan kembali seperti saat dulu kita datang ke
dunia ini. Suatu kondisi dimana kita tidak Berdaya, tidak Berkuasa, tidak
Memiliki apapun dan tidak Membawa apapun dari Harta Benda yang telah kita
kumpulkan dan begitu kita cintai. Dari tidak ada menjadi ada dan kembali tidak
ada.
Lalu apa hakekat dari kehidupan di Dunia sebenarnya ?
Hakekat Kehidupan di
Dunia ini akan menjadi relative jika dilihat dari sudut pandang Logika dan
Rasionalitas Manusia sementara Hakekat
Kehidupan di Dunia akan menjadi Mutlak jika dilihat dari sudut pandang Al
Qur’an.
Manusia yang tidak
mengenal Al Quran, mereka memandang kehidupan Dunia ini adalah tempat untuk
mengumpulkan dan mencapai segala sesuatu untuk membuatnya bisa bersenang-senang
dan mengikuti semua kehendak nafsunya, kalau diibaratkan sebuah mobil yang
tidak menggunakan rem melaju dengan kecepatan tinggi tanpa arah dan tujuan, nabrak
sana nabrak sini yang penting bukan dia yang jadi korban dan yang penting
hatinya puas dan senang.
S U R A T A L - H I
J R
15:3. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang
dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui
(akibat perbuatan mereka).
S U R A T A L - N A
H L
16:55.
biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah
kamu. Kelak kamu
akan mengetahui (akibatnya).
S U R A T A L - ' A
N K A B U T
29:66. agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami
berikan kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang (dalam
kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
S U R A T A R - R U
U M
30:34.
sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka.
Maka bersenang-senanglah kamu sekalian kelak kamu akan mengetahui
(akibat perbuatanmu).
S U R A T L U Q M A
N
31:24. Kami biarkan mereka bersenang-senang
sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras
S U R A T A L - A H Q A A F
46:20. Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir
dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): Kamu telah menghabiskan
rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang
dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena
kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah
fasik".
S U R A T M U H A M
M A D
47:12. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di
dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah
tempat tinggal mereka.
S U R A T A L - M U R S A L A T
77:46. (Dikatakan kepada
orang-orang Kafir): Makanlah dan bersenang-senanglah kamu (di dunia
dalam waktu) yang pendek; sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang
berdosa".
Dan bagi
manusia yang berpikiran sempit, mereka memandang kehidupan dunia sangat sumpek,
menyebalkan, tidak adil, tidak bersahabat dan saking bencinya dia rela untuk
mengambil jalan pintas untuk sesegera mungkin mengakhiri hidupnya agar
secepatnya bisa meninggalkan kehidupan dunia ini.
S U R A T A L - F A
J R
89:15.
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan
diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah
memuliakanku".
89:16.
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia
berkata: "Tuhanku
menghinakanku".
S U R A T A L - H I
J R
15:55. Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar
gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang
berputus asa".
15:56. Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus
asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat".
S U R A T A L - I S
R A '
17:83. Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia
niscaya berpalinglah dia: dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan
apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
S U R A T A R - R U
U M
30:36. Dan
apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira
dengan rahmat itu. Dan
apabila mereka ditimpa sesuatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah
dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa.
S U R A T A Z - Z U
M A R
39:53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui
batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
S U R A T F U S H I
L A T
41:49.
Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia
menjadi putus asa lagi putus harapan.
S U R A T A N - N I
S A '
4:29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
Hakekat
Dunia menurut Al Quran
S U R A T A L - I N
S A A N
76:2. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah
dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
S U R A T A L - A N
' A A M
6:165. Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di
bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa
derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
S U R A
T H U U D
11:7. Dan
Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya
di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik
amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu
akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan
berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
S U R A T A L - K A
H F I
18:7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di
bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di
antara mereka yang terbaik perbuatannya.
S U R A T A L - A N
B I Y A
21:35. Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan
hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.
S U R A
T A L - M U L K
67:2. Yang menjadikan mati dan hidup,
supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.
Jawaban Al Quran terhadap Hakekat kehidupan dunia ini bersifat Mutlak dan
tidak sesuatupun yang akan mampu merubahnya. Bahwa Hakekat Kehidupan di Dunia
ini adalah untuk di “ UJI “ baik itu dengan Larangan dan Perintah ataupun dengan Keburukan
dan Kebaikan sebagai cobaan.
Maka 3 Ayat di bawah ini sudah lebih dari cukup untuk
dijadikan landasan untuk kita mangarungi kehidupan di dunia ini.
S U R A T A L - I N
S A A N
76:2. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
setetes mani yang bercampur yang Kami
hendak mengujinya (dengan
perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
S U R A T A L - A N
B I Y A
21:35. Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Kami akan menguji
kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan
hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.
S U R A
T A L - A N ' A A M
6:53. Dan
demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya)
dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya
itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi
anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah
Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?"
Setelah kita memahami hakekat kehidupan
dunia, maka step berikutnya adalah mari kita mengenal kunci-kunci pembuka kesuksesan Dunia sekaligus Akhirat
dengan terlebih dahulu kita set up target yang menantang yaitu : “ Kita yang
harus mengendalikan Dunia dan bukan Dunia yang mengendalikan Kita “.
Kunci – kunci pembuka Kesuksesan Dunia dan Akhirat adalah
:
1. Jadilah Diri sendiri yang Apa Adanya
Janganlah sekali-kali mempunyai keinginan untuk menjadi Orang Lain
apalagi mencobanya dan juga membandingkan diri kita dengan orang lain, karena
hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan sensor
hati kita sehingga dengan terganggunya kepekaan sensor hati kita maka
kita tidak akan mampu menangkap getaran-getaran halus keberadaan Sang Maha
Kuasa yang akhirnya kita lalai dalam mengingat-Nya dan lupa siapa diri kita
sebenarnya.
Jadilah diri sendiri yang apa adanya
karena itu lebih baik.
Allah SWT telah menciptakan diri kita
dengan sangat sempurna, yang tentunya sudah diperhitungkan sedemikian rupa
sehingga apapun kondisi kita saat ini baik itu fisik maupun status sosial adalah yang terbaik buat diri
kita. Jadi....kita harus bangga dengan diri kita sendiri karena setiap orang
diciptakan dengan takdir yang berbeda, itulah Hukum Allah yang tidak bisa
diganggu gugat.
Dengan menjadi diri sendiri yang apa
adanya maka kita akan terlepas dari sifat iri, dengki, sombong, takabur, hasad,
suudzon, putus asa, frustasi, depresi dan menyesali diri.
Percayalah, bahwa apapun profesi kita, janganlah
menjadikan diri kita merasa lebih rendah dibanding orang lain atau sebaliknya ! karena sistem kehidupan di dunia
ini sudah di-design oleh Allah SWT dengan
ketentuan bahwa berjalannya kehidupan ini adalah hasil kerja kolektif semua umat manusia termasuk
kita. Coba kita renungkan, apakah seseorang bisa menjadi Presiden jika tidak ada
rakyatnya ?, apakah akan ada Dokter jika tidak ada Pasiennya ? Mau dikemanakan
sampah rumah tangga kita kalau tidak ada yang mau mengelola sampah ? Siapa yang
akan membangun rumah mewah kita kalau tidak ada yang mau menjadi kuli bangunan
? Siapa yang akan membersihkan rumah kita yang super besar jika tidak ada yang
mau jadi pembantu ?
Jadi .... kesimpulannya, orang kaya
tidak boleh merasa sombong sementara orang miskin tidak perlu merasa rendah
diri karena satu sama lain saling membutuhkan.
Jadilah diri kita sendiri , lakukan
dan jalani peran diri kita masing - masing secara maksimal dan kita harus merasa bangga karena
kita telah menjadi manusia yang bermanfaat bagi kehidupan dunia ini.
S U R
A T A L - I N F I T H A R
82:7.
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan
menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang,
S U R A
T T H A H A
22:5. Hai
manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
(ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di
antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila
telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
S U R A
T A R - R U U M
30:8. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian)
diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya
kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.
Kalau step ini berhasil kita capai,
maka step berikutnya bisa kita jalankan.
2. Bersyukurlah karena akan membuat hidup kita akan
terasa lebih Nikmat.
|
Siapakah Yang Menciptakan sumber Makanan ini ? |
Begitu
banyaknya Informasi yang Allah sebarkan dalam Al Quran tentang perintah -
Nya kepada makhluk - Nya untuk selalu Bersyukur, dan saking banyaknya ayat
tentang Bersyukur, maka penulis tidak bisa di kutifkan disini semuannya [ Note
: tersebar di 36 Surat dan 68 Ayat , dan silahkan anda untuk browsing sendiri
di Al Qur’an ].
Apa sih
sebenarnya Makna dan Hikmah dari Bersyukur itu ?
Kebiasaan
di masyarakat ada istilah yang dinamakan dengan
Syukuran [ Penulis tidak tahu pasti mengenai ini, apakah ini merupakan
tradisi atau bukan ], jadi kalau misalnya seseorang mendapatkan sesuatu yang
membahagiakan seperti membeli mobil baru, punya anak, jabatan baru, rumah baru,
mau naik haji dan seterusnya, maka biasanya dia akan mengundang kerabat, teman
dekat, tetangga dst untuk mengadakan Syukuran yang diisi dengan acara
pengajian, Yasinan dan setelah itu akan dibagikan berkat atau besek.
Tapi
apakah ini yang dinamakan dengan Bersyukur ?, Haruskah Bersyukur itu dilakukan
hanya pada saat kita mendapatkan kebahagiaan saja ? dan apakah Bersyukur itu
harus dilakukan dengan cara seperti di atas ?
Mari kita
sama-sama temukan jawabannya di dalam Al Quran dengan mengkaji ayat-ayat
berikut ini [ perhatikan yang diberi Font Biru ] :
S U R A
T A L - B A Q A R A H
2:172. Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara
rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah
kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.
S U R A
T A L - A ' R A F
7:10.
Sesungguhnya Kami telah menempatkan
kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber)
penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
S U R A
T I B R A H I M
14:7. Dan (ingatlah
juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
S U R A
T A L - N A H L
16:14. Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu)
agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu
mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya
kamu bersyukur.
16:78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
16:114. Maka
makanlah yang halal
lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah
nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
16:121.
(lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya dan
menunjukinya kepada jalan yang lurus.
S U R A
T A L - M U ' M I N U N
23:78. Dan
Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran,
penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.
S U R A
T A L - F U R Q A A N
25:62. Dan
Dia (pula) yang menjadikan malam
dan siang silih berganti bagi orang yang ingin memgambil pelajaran atau orang yang
ingin bersyukur.
S U R
A T A L - A ' R A F
7:58.
Dan tanah
yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya
tumbuh merana. Demikianlah Kami
mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
Setelah mengkaji ayat-ayat di atas dengan metode 2 T [ Tafakur
& Tadzakur ], ternyata Hakekat Bersyukur itu adalah kita diperintahkan
untuk Memikirkan tanda-tanda kekuasaan Sang Pencipta yang sebenarnya biasa kita lihat, biasa kita
gunakan, biasa kita rasakan dan biasa kita nikmati sehingga setiap saat kita
bisa Merasakan kedekatan dengan Sang
Maha Kuasa dan Menyadari siapa diri
kita sebenarnya yang tidak memiliki sedikitpun kekuasaan dan daya upaya kalau tanpa kasih sayang-Nya sehingga
setiap saat akan terucap dari hati yang paling dalam dan dari mulut kita : “
Terimakasih Ya Allah, Engkau telah memberikan karunia dan nikmat yang begitu
besar kepada hamba-Mu ini, mekipun hamba-Mu ini selalu melanggar larangan-larangan-Mu
“.
Bagaimanakah ini agar bisa terjadi ? ya lakukanlah
Tafakur & Tadzakur setiap saat agar hati kita semakin lembut dan semakin
bersih sehingga mampu mendeteksi setiap getaran – getaran halus yang Allah
indikasikan lewat ciptaan-Nya. Panca indera kitapun akan semakin peka untuk
menangkap indikasi keberadaan Sang Pencipta yang akhirnya kitapun hanya bisa
terdiam dan tertunduk penuh ketaatan.
Allah memerintahkan kepada kita untuk selalu
memikirkan apa yang Dia ciptakan di bumi dan di langit.
Dan mari kita sama-sama belajar praktek berdasarkan ayat-ayat di atas:
Makanan yang kita makan setiap hari, darimanakah
asalnya,bagaimanakah prosesnya dan
siapakah yang menciptakan bahan bakunya ?
Semua fasilitas yang ada di bumi dan di langit
siapakah yang menciptakannya ? dan siapakah yang memelihara dan menjaga
sistemnya sehingga terjadi keteraturan yang begitu sempurna ? bagaimanakah
proses terjadinya siang dan malam, bagaimanakah proses terjadinya hujan, kenapa
tanah bisa menumbuhkan berbagai tanaman, siapakah yang memberikan rasa pada
buah-buahan, siapakah yang menciptakan air sehingga menjadi sumber kehidupan
semua makhluk di bumi, siapakah yang menciptakan berbagai jenis hewan baik yang
di darat, di air dan di udara, siapakah yang menciptakan hokum gravitasi dengan
perhitungan yang akurat sehingga kita bisa berjalan di muka bumi ini, siapakah
yang menciptakan hukum kekekalan energy dan masih banyak lagi
pertanyaan-pertanyaan yang bisa kita gali.
Sekarang pertanyaan untuk diri kita sendiri:
Siapakah yang menciptakan system penciptaan manusia
dari air mani sampai menjadi diri kita saat ini ?
Siapakah yang menciptakan system kehidupan saat kita
berada dalam rahim ibu ? siapakah yang menciptakan system sehingga kita bisa
terlahir ke dunia ini ? siapakah yang menciptakan pendengaran, penglihatan,
penciuman dan hati kita ? siapakah yang menciptakan sensor pengecap sehingga
kita bisa merasakan suatu kenikmatan yang luar biasa pada saat kita memasukan makanan ke dalam
mulut kita ?
Dan siapakah yang mendesign dan menyusun tubuh kita
sehingga menjadi sosok manusia yang sempurna ?
Dari semua pertanyaan di atas adakah yang jawabannya adalah
Manusia ? silahkan anda jawab sendiri !
Untuk lebih memahami dan menghayati jawaban dari semua
pertanyaan di atas maka saya sarankan anda untuk mempelajari dan mendalami ilmunya,
saya yakin anda akan menemukan sesuatu yang luar biasa yang bisa merubah diri
anda dan pola pikir anda.
Jadi kesimpulannya , untuk mencapai tingkatan Bersyukur
yang paling tinggi adalah dengan cara Memikirkan
kemudian Memahami dan Menyadari dengan sepenuh hati darimana semua
ini berasal dan siapakah yang menciptakan semua ini. Dan diakhiri dengan Meyakini dengan sepenuh hati dan
kepasrahan yang mendalam terhadap Sang Pencipta.
Bersyukur itu seharusnya dilakukan setiap saat, jadi
tidak benar kalau Bersyukur itu dibatasi oleh waktu, situasi dan kondisi seperti yang
penulis contohkan dalam kasus di atas.
S U R
A T L U Q M A N
31:31.
Tidakkah
kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal
itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda
(kekuasaan) -Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat
sabar lagi banyak bersyukur.
S U R
A T A S Y - S Y U U R A
42:33.
Jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu
terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan) -Nya bagi setiap orang yang
banyak bersabar dan banyak bersyukur,
Inilah level dimana Bersyukur itu sangat penting karena akan
membuat hidup kita semakin tenang, indah dan Nikmat seperti yang dicontohkan
oleh Nabi Sulaiman berikut ini.
S U R A
T A N - N A M L
27:19. maka dia
tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia
berdoa: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri
nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku
dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
Akhirnya Penulis mengajak
kepada kita semua untuk mencoba mempraktekkan Bersyukur setiap saat sambil kita
memohon bimbingan dari Sang Maha Pencipta.
Selamat Mencoba dan Selamat Mengendalikan Dunia
Semoga Bermanfaat dan
Mohon Maaf bila banyak kekurangan dalam tulisan ini.
Cikampek, 30
May 2013
Wassalam
Penulis
Juhdi Mulyadi