Senin, 27 Mei 2013

BERSYUKUR ITU INDAH - Bagian 1



SYUKURI HIDUP APA ADANYA



 Pengantar
Manusia dan Sifat dasarnya

Oleh : Juhdi Mulyadi



Setiap orang tentunya punya cerita dan jalan hidupnya sendiri-sendiri  yang disertai dengan berbagai masalah dan polemik hidup yang harus dihadapi dan diselesaikannya sendiri.
Problematika hidup ini bisa menimpa siapa saja tidak perduli itu orang Elit alias Ekonomi Sulit, atau orang Elit beneran alias Orang Kaya Raya dan juga tidak mengenal agama, bangsa, ras bahkan usia.
Hebatnya, masing – masing orang mengklaim bahwa dirinyalah yang punya masalah paling berat di dunia ini, sehingga dia merasa bahwa dirinya yang paling sial, paling gagal, paling malang, paling tidak berguna bahkan yang lebih parah lagi dia merasa bahwa Tuhan itu tidak adil terhadap dirinya, hehehehe mirip sinetron – sinetron Lebay yang ceritanya dibuat sedemikian rupa sehingga supaya kelihatan dramatis.

Sisa jatah usianya dihabiskan hanya dengan menyesali diri, frustasi, depresi bahkan setiap hari kerjaannya meratapi sang pujaan hati yang sudah pindah kelain hati, akhirnya ... bunuh diri, Ihhhh amit-amit jabang bayi.

Melihat orang lain bahagia dia tambah sengsara, melihat orang lain berhasil dia tambah merasa terkucil, melihat orang lain sukses dia malah stres, melihat tetangganya beli mobil...jantung dia berdegup tidak stabil, orang lain beli rumah mewah dia makin gerah, orang lain jalan-jalan ke luar negeri dia malah nyari racun tikus karena ingin bunuh diri, melihat temannya naik jabatan dia yang uring-uringan,melihat orang lain beli villa dia tambah gila, melihat orang lain punya banyak kos – kosan dia yang malah ngos-ngosan, melihat orang lain beli tanah hektaran dia malah pergi cari pesugihan, melihat tetangganya sukses jadi pengusaha kulit...ehh dia yang dilarikan ke rumah sakit karena jantungnya tiba-tiba sakit sampai akhirnya dia pun ko-it.

Bayangkan, sudah hidupnya sulit dia malah menyibukan diri dengan berpikiran sempit, sudah hidupnya sengsara dia malah membiarkan dirinya jadi hamba dendam membara, sudah hidupnya tidak punya harta dia malah membiarkan dirinya dalam kesesatan yang nyata, sudah hidupnya miskin dia malah sibuk nyari aib orang lain, sudah hidupnya pas –pasan dia malah senang berteman dengan setan.

Dan sebaliknya, orang yang sudah dianugerahkan harta melimpah dia malah tambah serakah, orang yang diamanahi kekuasaan dia malah semakin lupa akan adanya Tuhan, orang yang kaya raya malah hobinya foya-foya, orang yang diberi kelebihan rezeki malah dipakai poligami dan nikah siri, orang yang diberikan kemudahan dalam usaha dan karir dia malah tambah kikir, orang yang diberikan kehidupan mewah dia malah semakin enggan untuk bersedekah dan ibadah, orang yang memiliki banyak rumah dan hektaran tanah dia malah semakin lupa bahwa semua itu adalah amanah, orang yang diamanahi jabatan dan posisi dia malah rajin melakukan korupsi, orang yang diberikan hidup makmur dia malah takabur dan lupa akan bersyukur sampai akhirnya masuk liang kubur.

Itulah yang dinamakan penyakit hati yang abadi, karena merasa punya banyak materi, setiap perempuan bahenol dia ajakin nikah siri padahal dia cuma ingin mencicipi, tidak benar-benar untuk dijadikan isteri hahahahaha ..... itulah akibat dari nafsu yang tak terkendali, dia tidak menyadari bahwa setiap saat ada mengawasi dan semua perbuatannya akan dimintai pertanggungjawabannya pada suatu hari nanti.

S U R A T   A L - I N F I T H A R

82:10. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),

S U R A T   A L - F A J R

89:14. sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.

S U R A T   A L - Q I Y A M A H

75:36. Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?

Namun bagaimanapun juga hidup ini adalah pilihan, terserah kita mau mengambil Jalan yang Lurus ataukah Jalan yang Bengkok, mau berjalan di atas tuntunan Alloh SWT atau berjalan di atas tuntunan setan, mengambil Al Qur’an sebagai teman dan pedoman hidup ataukah menjauhkan diri dari Al Qur’an.

Semua diserahkan kepada kita untuk memilihnya, hanya kita harus menyiapkan diri untuk mempertanggungjawabkan atas pilihan kita tersebut.

Selamat Menentukan Pilihan.






Cikampek, 26 May 2013
Juhdi Mulyadi





SYUKURI HIDUP INI APA ADANYA


Ketika kita dihadapkan pada satu pertanyaan mengenai apa yang menjadi parameter untuk mengukur tingkat kesuksesan hidup seseorang, jawaban atas pertanyaan ini tentunya akan berbeda tergantung kepada siapa pertanyaan tersebut dipertanyakan.

Bila pertanyaan tersebut ditanyakan kepada orang lain maka pada umumnya orang lain akan menilai kesuksesan seseorang itu dengan parameter berupa materi dan status sosial seperti punya rumah  dan mobil yang bagus, gelar, jabatan dan posisi yang tinggi, punya banyak cabang usaha, menjadi orang terkenal, sudah menjadi pengusaha, bekerja ditempat-tempat bergengsi atau ciri-ciri seseorang yang telah sukses juga bisa dilihat dari bentuk perutnya semakin besar perutnya berarti dia semakin sukses katanya [ tapi ini menurut Mitos ].

Contoh ungkapan kekaguman tentang kesuksesan seseorang :
Wah hebat ya si “ ES “ , dia sudah jadi pengusaha sukses, jabatannya Direktur, cabangnya dimana-mana, mobilnya aja ada 5 buah belum lagi rumahnya besar dan mewah terus di Puncak juga katanya punya villa mewah cuma sayang ya wajahnya banyak kutil dan tompelnya, hahahaha.
Lain halnya kalau pertanyaan tersebut ditanyakan kepada orang yang bersangkutan, apakah anda sudah merasa sukses ? pasti jawabannya belum, karena masih banyak target dan obsesi yang belum kecapai dan masih banyak orang yang melebihi dia.

Meskipun dengan pertanyaan yang sama jika dijawab dengan sudut pandang yang berbeda tentunya jawaban akhirnya jadi beda. Jadi apa yang menjadi standard dan parameter kesuksesan seseorang tersebut ? karena kalau kedua jawaban di atas digabung maka esensinya menjadi kabur sehingga bisa disimpulkan bahwa ternyata antara manusia yang satu dengan yang lainnya itu hanya saling menduga.

Namun secara substansi kedua jawaban tersebut mempunyai kesamaan dalam parameter yaitu sama-sama menilai kesuksesan dari segi MATERI DUNIAWI meski dalam standarnya ada perbedaan yang sangat jauh.
Pertanyaan kedua, apakah ada korelasi antara kesuksesan seseorang dengan kebahagiaan dan ketenangan hidup ? artinya semakin sukses seseorang maka ia akan semakin bahagia dan tenang ataukah semakin sukses seseorang maka ia semakin stress dan gelisah?
Mungkin jawaban orang lain akan memilih jawaban pertama dengan logikanya dia, lain  halnya dengan jawaban yang bersangkutan mungkin bisa kedua-duanya atau mungkin juga ada jawaban lain.
Jadi jawaban atas pertanyaan ini pun tidak bisa ditarik korelasi yang pasti karena menyangkut pada perasaan seseorang yang memang tidak bisa diukur hanya dengan menggunakan logika.
Nah, kalau kita gabungkan kedua pertanyaan di atas, apakah kesuksesan seseorang bisa menjamin kebahagiaan hidup ? kalau jawabannya belum tentu, maka apa sebetulnya yang bisa menjamin manusia itu bahagia ? yang jelas jawabannya bukanlah materi atau harta, jabatan, dan kekuasaan.
Kalau seandainya materi bisa menjamin manusia itu bahagia, maka kehidupan ini bisa dikatakan tidak adil, karena manusia yang hidup dalam kekurangan materi bisa dijamin bahwa hidupnya tidak akan bahagia.

Untunglah Allah SWT telah menciptakan system kehidupan ini dengan sangat sempurna, sehingga kekayaan, jabatan,kekuasaan dan status social tidaklah menjamin bahwa manusia itu akan menemukan kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Setiap manusia meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, pada akhirnya Jiwanya akan merasakan kehampaan dan kesepian jika manusia tersebut tidaklah mengenal-Nya dan jauh dari-Nya. Setiap saat hatinya akan selalu bertanya tentang kehidupan setelah mati. Rasa takut mati itu yang akan membuatnya terus gelisah dan galau tiada akhir.
Tapi kita patut bersyukur kalau kita masih merasakan kegelisahan dan kegalauan hidup, itu berarti sensor hati kita masih aktif memancarkan sinyal, tinggal apakah kita mau meresponnya ataukah malah membiarkan sinyal itu melemah sampai akhirnya rusak dan tidak berfungsi sama sekali.
Kalau sensornya sudah tidak berfungsi maka kita tidak akan merasakan getaran-getaran halus yang mengindikasikan keberadaan-Nya apalagi berharap untuk bertemu dengan-Nya.

S U R A T   Y U N U S

10:7. Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,

10:8. mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.

S U R A T   A L - I S R A '

17:18. Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.

S U R A T   A L - Q A S H A S H

28:60. Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?

28:77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

S U R A T   A L - A H Q A A F

46:20. Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik".

Kesempurnaan system kehidupan yang Allah ciptakan yaitu dengan adanya penciptaan yang berpasang-pasangan seperti siang dan malam, laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin, dsb. Dari sinilah terjadi suatu mata rantai kehidupan yang terus menerus, dan sebetulnya semua manusia di dunia ini saling membutuhkan dan ketergantungan satu sama lain, tidak ada satu orang manusiapun di dunia ini yang bisa bertahan untuk hidup dan mengerjakan segala sesuatunya sendirian.

S U R A T   Y A S I N

36:36. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

S U R A T   A D Z - D Z A R I A T

51:49. Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.

Pada surat Adz – Dzariat 51:49 di atas sudah jelas bahwa tujuan penciptaan yang berpasang-pasangan adalah untuk ” mengingat kebesaran Allah ”.
Kebesaran Allah disini adalah dengan menciptakan hukum saling meniadakan, contohnya tidak akan ada siang kalau tidak ada malam, tidak akan ada orang kaya kalau tidak ada orang miskin, tidak akan ada pengusaha kalau tidak ada pekerja, tidak akan ada laki-laki kalau tidak ada perempuan, dst.
Artinya kehidupan ini tidak akan ada kalau salah satu dari pasangan tersebut tidak ada, kalau semua orang diciptakan menjadi orang kaya, maka siapa yang mau jadi nelayan, petani, pedagang, guru,kuli bangunan, pembantu, tukang sampah, pekerja dan lain-lain.

Jadi kalau seandainya kita mau memikirkan dan merasakan , betapa Maha Sempurnanya kehidupan di dunia ini, masing – masing manusia mempunyai peran untuk dirinya sendiri dan juga mempunyai peran secara kolektif yang satu sama lain saling terkait tanpa bisa dipisahkan. Sehingga terciptalah kehidupan yang sampai saat ini kita rasakan. Harta dan Tahta hanyalah salah satu unsur yang menjadikan status sosial manusia itu menjadi berbeda [ dimata manusia ] , namun pada  hakekatnya semua manusia itu sebenarnya sama, diciptakan dari bahan baku yang sama, dibekali fasilitas yang sama jadi kalau kita menyadari bahwa sebenarnya sangatlah tidak pantas kalau salah satu merasa derajatnya lebih tinggi dibanding dengan yang lain, misalnya : orang kaya merasa lebih tinggi derajatnya dibanding orang miskin, atau muncul istilah keturunan ningrat, darah biru dsb. Padahal kalau mau dipikir dengan akal sehat, masing – masing manusia punya peran dan fungsi yang berbeda, orang kaya butuh orang miskin dan orang miskin juga membutuhkan orang kaya.

Sebanyak apapun UANG yang kita miliki takkan berarti apa-apa jika tidak ada petani, peternak, nelayan, dan pedagang. Mau makan apa kita ?  Mau bukti ?

Coba saja anda pergi ke Gunung atau Hutan tanpa membawa bekal makanan, bayangkan bahwa anda tersesat, kemudian anda merasa lapar dan haus. Apakah uang banyak yang anda bawa akan bisa membantu ? 

Kalau saya analogikan seperti ini :

Manusia itu kan diciptakan dari setetes mani yang bercampur dengan sel telur, kemudian dari satu sel yang sama terjadi pembelahan sel yang terus menerus sehingga ada yang menjadi tulang, daging, kulit, kepala, mata, telinga,mulut, hidung, tangan, kaki, jantung, otak dan lain-lain yang akhirnya berubah wujud menjadi makhluk yang berbentuk lain yaitu makhluk yang bernama ” Manusia ”. Manusia memiliki organ tubuh bagian dalam dan bagian luar yang masing-masing mempunyai fungsinya sendiri-sendiri, coba anda renungkan betapa harmonisnya kerjasama masing-masing organ tubuh tersebut tanpa mengenal derajat, pangkat, status sosial, tanpa saling ngiri dan tanpa kenal lelah mereka terus menerus menunaikan tugas dan fungsinya masing-masing dengan ikhlas, sehingga terbentuklah sosok manusia yang sehat dan tampilan fisik yang sempurna. Jika salah satu organ tersebut terganggu maka akan terjadi ketidakseimbangan pada tubuh manusia tersebut atau bisa dikatakan si manusia itu dalam keadaan sakit.

Nah, saya pikir analogi tersebut sudah cukup untuk menjelaskan permasalahan hidup sekaligus memberikan solusinya sehingga kehidupan ini akan seimbang dan harmonis, kalau masing – masing orang menyadari tugas dan fungsinya masing-masing serta dapat menunaikan hak dan kewajibannya terhadap pribadi dan lingkungannya tanpa merasa ” lebih dari yang lain ”.
Mau tau tugas dan fungsi kita masing-masing ?

Mari kita sama-sama kembali pada Al Quran sebagai sumber rujukan.

Sekian Milyar manusia yang hidup di dunia ini dengan berbagai macam profesi dan hiruk pikuk aktivitas yang tentunya membuat bumi ini menjadi hidup serta alam yang memberikan fasilitas sekaligus menunjang bagi kelangsungan hidup manusia telah menjadikan Manusia sebagai PENGUASA di Bumi ini.

Hanya sayang kebanyakan manusia itu lupa darimana dia berasal kemana dia akan pergi setelah kehidupan dunia ini berakhir, dan siapakah Yang menciptakan dirinya. Terkadang Akal Sehatnya tidak mampu menjangkau sapaan – sapaan halus Sang Maha Pencipta lewat lautan Kekuasaan-Nya yang terhampar di seluruh penjuru Langit dan Bumi.

S U R A T   A L - M U J A D I L A H

58:19. Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.

S U R A T   A L - H A S Y R

59:19. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.
Bagaimanapun juga manusia itu memang makhluk yang tidak tau diri !
S U R A T   A L - N A H L

16:4. Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.

S U R A T   A L - A H Z A B

33:72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh,

Bagaimanakah seharusnya kita mengambil sikap untuk menentukan pilihan ?

Selengkapnya bisa dibaca di Artikel berikutnya:

Bersyukur itu Indah – Bagian 2


Penulis
Juhdi Mulyadi



Tidak ada komentar:

Blog Hidup Untuk Tafakur

Assalamualaikum Wr. Wb.

Terimakasih para pembaca yang Budiman atas kunjungannya di Blog Hidup Untuk Tafakur ini.

Posting tulisan ini merupakan tulisan original dan bukan merupakan hasil Copy Paste dari Blog , Website atau sumber manapun dengan tujuan untuk memberikan alternative lain dalam mempelajari Agama agar kita bisa menemukan Sang Maha Pencipta dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap helaan nafas sampai hembusannya yang terakhir.

Kecuali untuk Kategori Buku, IPTEK dan Pengetahuan Umum.

Mari kita hilangkan segala bentuk perbedaan dengan kembali kepada Al-Qur'an sebagai sumber rujukan.

Bila berkenan, silahkan memberikan komentar, saran dan kritik membangun, juga dipersilahkan untuk menyebarkan dan membagikan tulisan ini secara Gratis.

Dan bagi yang mau copy paste tulisan ini, mohon untuk mencantumkan sumbernya.

Mari kita berbagi Ilmu yang Bermanfaat untuk mendapatkan Rida dan Rahmat dari-Nya.

Wassalam
Penulis
Juhdi Mulyadi

Laman

Sumber Inspirasi Penulis



Belajar Memahami Hidup dengan Metode Tafakur dan Tadzakur.

S U R A T I B R A H I M

14:52. (Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.

S U R A T A L - I M R O N

3:18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

S U R A T Y U N U S

10:24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir.

S U R A T A L - B A Q A R A H

2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

S U R A T A L - I M R O N

3:191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

S U R A T A R - R A ' D U

13:3. Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

S U R A T A R - R U U M

30:8. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.


S U R A T A L - A ' R A F

7:146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat (Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya.

7:179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.