Hanya kepada Mu ya Alloh aku mohon petunjuk dan pertolongan
Perjalanan spiritual mencari Ajaran Murni – Seri 3
Mengapa aku pilih Islam ?
Oleh : Juhdi Mulyadi
Aku dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang biasa-biasa
saja baik status sosial maupun dalam beragama.
Pengetahuan
tentang agama hanya seputar Rukun Islam dan Rukun Iman plus Ngaji.
Aku tidak
ingat kapan pertama kalinya aku melakukan Shalat, Puasa, dan belajar Ngaji,
yang jelas tidak ada paksaan dari orang tua untuk melakukannya.
Mereka hanya
memberitahu bahwa itu semua adalah kewajiban yang harus dilaksanakan, kalau
tidak akan masuk Neraka Jahanam ! Begitulah kira-kira pemahaman awal tentang
Agama Islam.
Seiring waktu
berjalan, banyak pertanyaan yang muncul begitu saja, mungkin sejak kecil aku
terbiasa berpikir kritis kali ya .... hehehehe.
Seperti
misalnya pada saat mendengarkan ceramah ustadz dikampungku,
Yang
mengatakan bahwa kalau mengamalkan bacaan tertentu dengan jumlah tertentu maka
akan mendapatkan pahala sekian kali.
Pada saat
mendengarkan itu, secara spontan saya berhitung lantas terus berpikir “ Koq
pahala bisa dihitung ya ? “
Terus kalau
malam jumat harus baca Yasin untuk hadiah bagi orang-orang yang telah meninggal,
kalau takut setan baca ayat kursi.
Moment Lebaran
biasanya aku pergi ke makam Orang tua.
Perasaan aneh
muncul ketika melihat banyak orang yang baca Surat Yasin di makam ( disamping
makam keluarganya ) bahkan bagi yang banyak duit ( tapi ... gak tahu banyak
duit apa gak bisa ngaji ding ) yang jelas
tinggal bayar aja “ Penyedia jasa baca doa dan Yasin “ beres dech
urusan.
Ya...begitulah,
pertanyaan – pertanyaan tersebut terbawa terus sampai aku dewasa.
Singkat
cerita, setelah lulus STM aku melanjutkan pendidikan di Bandung.
Disinilah
awalnya tumbuh semangat mempelajari Agama Islam, waktu itu aku bertekad bahwa
aku tidak mau memeluk Islam hanya karena warisan dari orang tua.
Mungkin karena
lingkungan yang mendukung ke arah sana sehingga akupun mulai aktif dalam
berbagai kegiatan pengajian dan ceramah agama baik yang Internal maupun
Eksternal.
Setiap malam
Jumat, hari sabtu dan hari Minggu menjadi agenda rutinku untuk mengikuti
kegiatan keagamaan.
Akupun mulai
keluar masuk dari jamaah satu ke jamaah lain. Dari sinilah pengetahuan dan
wawasanku mulai bertambah tentang Islam. Ternyata banyak sekali golongan –
golongan dalam agama Islam ini yang masing-masing merasa bangga dan fanatik
terhadap golongannya.
Terkadang
setelah masuk salah satu jamaah, kita harus fokus di jamaah tersebut untuk
pembinaan sehingga informasi hanya didapat dari jamaah itu saja.
Alasanku
kenapa aku tidak menetap pada salah satu jamaah ?
Jawaban
pertama, karena pada dasarnya aku tidak menyukai kalau ada figur yang terlalu
diagung-agungkan apalagi dikultuskan. Pada saat aku harus berbaiat dengan
mengakui pengkultusan gurunya, maka pada saat itu pula aku keluar dari jamaah
tersebut.
Karena menurut
logikaku, orang-orang yang dijamin ke Shalehanya adalah para Nabi dan Rasul
plus orang – orang khusus yang disebutkan Alloh dalam Al Quran. Sementara orang
– orang diluar itu perlu dipertanyakan apakah Alloh yang menjamin ataukah rasa
fanatik pengikutnya ???
Prinsipku :
Setiap Orang siapapun dia, berhak untuk mendapatkan Rahmat dan Cinta Alloh SWT
dan berhak pula mencapai derajat Shaleh menurut Alloh SWT.
Jawaban
kedua, karena aku orangnya tidak mau terikat ( kayak burung dalam sangkar, atau
kayak katak dalam tempurung ) yang melahirkan Taklid Buta dan Exlusivisme
sehingga membatasi Objektivitas dalam berpikir . Menurutku Islam dan Al Quran itu Rahmat bagi seluruh Alam, jadi Islam itu
Luas .................. dan yang bisa merasakan itu semua adalah orang-orang
yang ber Akal , ber Pikir dan ber Ilmu.
Seperti
beberapa contoh firman Alloh berikut ini
S U
R A T A L - B A Q A R A H
2:269.
Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an ) kepada
siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia
benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan
hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari
firman Allah).
S U
R A T A L - I M R O N
3:190.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
S U
R A T I B R A H I M
14:52.
(Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka
diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.
S U
R A T Y U N U S
10:24.
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang
Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu
tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak.
Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula)
perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya,
tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami
jadikan (tanaman tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit,
seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan
tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir.
S U
R A T F A T H I R
35:37.
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami
niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami
kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup
untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu
pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang
yang lalim seorang penolongpun.
S U
R A T A L - I M R O N
3:191.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka.
S U
R A T A L - I M R O N
3:18.
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat
dan orang-orang yang berilmu
(juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
S U
R A T A L - ' A N K A B U T
29:41.
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah
seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah
ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.
29:42.
Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
29:43.
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
Petualangankupun
terus berlanjut, arahku sedikit demi sedikit mulai berubah aku mulai tertarik
untuk mempelajari ilmu supranatural karena terdorong oleh rasa keinginan
menjadi orang sakti ( kebanyakan nonton film Indonesia .... hehehehehehe ).
Tapi...serius, aku mulai bertanya-tanya dan nyoba-nyoba nyari tahu ke
paranormal dan browsing di internet.
Dan terus
terang waktu itu aku sangat percaya dengan hal-hal seperti itu, akupun mulai
rutin mengunjungi beberapa paranormal untuk sekedar sharing dan kalau ada hajat
( bukan buang hajat ) biasanya dibawa ke ruang khusus kemudian si paranormal
diam sambil memjamkan mata dan baca – baca manteranya, setelah itu keluarlah
nasehat-nasehatnya.
Dan luar
biasanya pada saat pulang dibekali isim atau benda pusaka , atau batu akik ,katanya
: “ Ini buat jaga-jaga saja , kamu pegang ya tapi saat buang air, benda ini
harus dilepas !” karena yang mengisi benda tersebut akan pergi. ( karena bau kali ya
...hehehhehehe )
Kemudian
akupun masuk ke salah satu Tarekat sekitar satu tahun aku berkecimpung
didalamnya termasuk mengamalkan amalan-amalan yang diperintahkan, namun
akhirnya kembali aku keluar dari tarekat tersebut.
Untuk kali ini
alasan aku keluar akan aku bahas dalam tema tersendiri pada seri khusus.
Kembali pada
sub tema kali ini yaitu Mengapa aku pilih Islam ?
Kalau ada kata
“ pilih “ tentunya harus ada sesuatu yang lebih dari satu, kemudian kita pilih
yang terbaik dengan cara membandingkan antara yang satu dengan yang lain.
Jadi kalau ada
yang bertanya atas pilihan kita, maka kita dapat mengemukakan alasannya secara
detail dan rinci dengan data akurat yang bisa dipertanggung jawabkan. Berbeda
kalau dipilihkan oleh orang lain, pasti jawabannya pakai kata “ mungkin “ , “
katanya “ dan kata-kata lain yang mencerminkan ketidak tahuan dan ketidak
yakinan.
Jadi berawal
dari situlah aku mulai berburu berbagai macam artikel di Internet termasuk juga
mengoleksi buku-buku agama dengan pemikiran modern yang cocok dengan karakterku
salah satunya adalah Serial Diskusi Tasawuf Modern .
Supaya tidak
berasumsi negatif akan aku jelaskan sedikit tentang yang dimaksud dengan
pemikiran modern menurutku yaitu pemikiran dengan megaktifkan seluruh potensi
diri berupa Akal, Pikiran dan Rasa dengan lebih mengedepankan dalil dari Al
Quran untuk menjawab seluruh persoalan hidup secara Rasional dan Proporsional.
Berbeda dengan pemikiran Tradisional yang lebih mengutamakan Dogma dan lebih
cenderung melahirkan Taklid man – taklid man.
S U
R A T A L - M A A I D A H
5:104.
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang
diturunkan Allah dan mengikuti Rasul".
Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak
kami mengerjakannya". Dan apakah
mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang
mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?
Ayat di atas menggambarkan bahwa
memang berat dan sulit untuk mengkritisi kebiasaan atau tradisi karena pola
pikir yang sudah terbentuk sedemikian rupa sehingga cara berpikir dibatasi oleh
rasa takut yang berlebihan dan tidak beralasan.
Ada contoh lucu yang pernah aku
alami, dulu aku pernah naik gunung Ciremai ceritanya mau Tadabur Alam, ditengah
perjalanan menuju puncak saya terheran-heran melihat banyaknya kantung-kantung
plastik dan botol-botol plastik yang berisi air kencing bergelantungan di
dahan-dahan pohon sampai penuh. Aku sih kalau kebelet, langsung saja tidak
pakai dibungkus-bungkus segala.
Rasa penasaranku terjawab
setelah aku dan rombongan kembali turun gunung dan bertanya pada pemilik
warung.
Ternyata menurut dia, waktu itu
ada pendaki gunung yang baru turun tiba-tiba anunya membesar gara-gara kencing
sembarangan. Sejak saat itu cerita menyebar dan akhirnya setiap pendaki gunung
kalau buang air kecil harus pakai kantung atau botol plastic lalu digantung di
pohon dech…..
Aneh ya….masa Pecinta Alam malah
Mengotori Alam karena takut Dedemit hehehehehehehhe
Contoh ke dua waktu aku ke
Gunung Bromo, disana terpampang tulisan besar “ Dilarang Kencing menghadap ke
Gunung Bromo “.
Tapi karena aku kebelet terus
tidak ada WC Umum disekitar situ dan yang paling penting aku gak percaya !
akhirnya jadi juga buang air kecil sambil menghadap Gunung Bromo hehehehehehe,
tapi gak ada apa-apa tuh.
Ya…begitulah masyarakat kita
yang masih mempercayai Mitos dan Tahyul, meskipun sudah memeluk Islam tetap saja
hal-hal Mistis tidak bisa hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar