Jumat, 10 Mei 2013

Tafakur Bagian 1



Hanya kepada Mu ya Alloh aku mohon petunjuk dan pertolongan

  Tafakur
Perjalanan spiritual mencari Ajaran Murni – Seri 1
Oleh : Juhdi Mulyadi

Bismillahirohmanirohim
Tak terasa sudah empat puluh tahun jantung ini terus berdetak, tarikan dan hembusan nafas yang tidak pernah berhenti.....rasanya wajar kalau pada saat itu Aku berpikir bahwa kehidupan ini tidak akan berhenti. Seolah – olah kematian hanyalah milik orang lain dan tidak untukku.

Waktu demi waktu ku lewati seolah tanpa dosa dengan diisi berbagai kesibukan dan rutinitas kerja untuk mengejar Impian dan Pujian ( duniawi banget ya hehehehe ).

Terkadang muncul sebuah pemikiran .....
“ Buat apa harus Shalat, Puasa dan seabreg ibadah lainnya ! toh yang rajin shalat aja masih suka berbuat maksiat, korupsi, saling menyakiti, gila harta dan gila jabatan “
Seolah – olah shalat adalah suatu kewajiban yang tanpa Makna, setelah melaksanakan Shalat maka aktivitas duniawi kembali berjalan .... tanpa sedikitpun berbekas !

Suatu hari.........
jiwaku terasa begitu hampa ... bingung, gelisah dan seabreg perasaan yang tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata.
Aku melihat sebuah buku yang sudah kusam dalam tumpukan buku-buku lainnya, lalu aku mengambil ..... Subhanalloh ternyata Al Qur’an, lalu aku membukanya dan Akupun tertegun ketika membaca Surat Al Ashr ( 103 : 1 – 3 )




1. Demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,

3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.



Hatikupun menjerit….

Ya….Alloh Ya Rabb
Tanpa bisa kubendung …. air mataku berebut untuk keluar
Selama ini aku telah melupakan Mu dan melupakan tujuan hidup ini
Dan aku sudah jauh tersesat…..

Akupun mulai melakukan perjalanan dan pencarian disisa detak jantungku
yang mungkin beberapa saat lagi berhenti.

Bingung.......
Karena latar belakang pendidikanku dari sekolah umum tidak mengenal pesantren dan tidak mengerti bahasa Arab.....

Awalnya aku mencari referensi lewat manusia lagi dengan harapan bisa menjawab kegelisahanku.
Aku mulai giat dengan mempelajari agama baik lewat orang yang dianggap pintar dan mampu ataupun menyimak ceramah Ustadz dan Kyai Muda terkenal lewat media TV . Namun bukan Jawaban dan Kepuasan yang aku dapat melainkan malah makin banyak pertanyaan yang bermunculan......

Sesuatu hal aneh terjadi dan mengusik Akal dan Pikiranku seperti halnya Do’a bersama, Dzikir bersama, cuplikan – cuplikan Hadist yang begitu mudahnya keluar dari sang Dai tanpa di Cross Check terlebih dahulu dengan Al Qur’an belum lagi lelucon – lelucon konyol tak bermakna.
Mereka tidak berfikir efek dari yang dia ucapkan terhadap pola pikir masyarakat dan yang lebih adalah pertanggung jawaban nanti di Akhirat.

Masya Alloh....hanya dengan modal satu ayat dan beberapa kutipan hadist bisa menghasilkan jutaan rupiah....Subhanalloh.

Aneh memang melihat fenomena ustadz – ustadz muda zaman sekarang, mereka tidak menyadari terhadap dampak yang akan terjadi terhadap pola pikir umat yang akan terbentuk.
Salah satu contoh dari seorang ustadz muda yang begitu menggebu-gebu memasyarakatkan Keajaiban Shodaqoh, dia berucap jika bershodaqoh dengan jumlah sekian maka akan dikembalikan berkali lipat.
Subhanalloh ...... suatu pola pikir yang kental dengan nuansa ke-dunia-an tanpa aroma ke Ikhlasan.

Setelah bershodaqoh maka orang akan menunggu-nunggu kapan akan dikembalikan dengan jumlah berkali lipat. Kalau iya dikembalikan......tapi kalau tidak .... bagaimana ? apa dia tidak bersuudzon terhadap alloh ?

Saya berpikir bahwa hal tersebut merupakan pen-dikte-an terhadap Alloh.
Naudzubillah......seolah – olah yang kita shodaqohkan itu milik kita.

Tugas Nabi Muhammad SAW saja hanya Pemberi Peringatan dan Kabar Gembira bukan sebagai Pemberi Petunjuk, tapi Subhanalloh...tingkah polah, gaya bicara dan mimik muka yang angkuh para dai muda seolah – olah dia yang paling tahu dan tugasnya melebihi tugas yang diemban Nabi Muhammad SAW.
Terus ada lagi yang mengungkap manfaat dari Shalat, misalnya kalau rajin mengamalkan Shalat Dhuha maka Rezeki akan dilancarkan dll.
Ada amalan ini amalan itu , harus dibaca waktu tertentu ,mampaatnya ini dan itu dsb ( coba lihat di buku mujarobat ).

Belum lagi berbagai aliran yang masing-masing bangga dengan pengkultusan terhadap Guru dan Leluhurnya.......

Wisata Rohani untuk menziarahi kuburan 2x keramat orang-orang yang dianggap shaleh sehingga menjadi tempat berdoa yang lagi-lagi dianggap mustadjab.
Ada juga yang tanpa disadari melakukan ritual pemanggilan Jin dengan cara mengamalkan bacaan tertentu dan jumlah tertentu serta waktu tertentu.
Dengan berbagai macam dalih seperti “ Perantara “ , “ Pemberi Syafaat”, “ Guru Mursyid “, “ Pemberi Barokah “ dan lain-lain.

Akhirnya aku tinggalkan itu semua dan kembali menata diri dan mulai kembali dengan mencari referensi baru.

Aku memutuskan untuk tidak menjadi jamaah salah satu golongan karena menurutku dengan menjadi jamaah golongan tertentu akan membelenggu akal dan pikiran dan lebih mendekati Taklid dan Kultus Individu.
Karena aku yakin bahwa Akal dan Pikiran ini di design Alloh selain untuk membedakan si Manusia dengan Binatang juga untuk mencari siapa Penciptanya dan mencari jalan yang lurus untuk sampai kepada Nya.

Insya Alloh permasalahan-permasalahan di atas akan dibahas satu persatu pada bagian selanjutnya.



Aku mulai mengoleksi Buku – buku yang kuanggap penting dapat membuka wawasan dan menjawab Akalku.
Juga aku mulai mempelajari Agama-agama lain termasuk Kitab sucinya untuk bahan perbandingan yang aku dapatkan dari Dunia Maya.

Prinsip hidupku, Aku harus bisa mempertanggungjawabkan atas pilihanku tentunya dengan Ilmu ( Mengoptimalkan potensi diri, akal, pikiran dan perasaan yang telah Alloh berikan sebagai fasilitas yang harus digunakan oleh yang namanya Manusia ). Bukan “ katanya “ lalu kupercayai
( Taklid ... No Way ! ).
Tidak ada dalam kamus hidupku untuk begitu saja bersandar pada Pemikiran Orang apalagi mengKultuskan !

Ada rasa was-was dan khawatir saat pertama berkenalan dengan Al-Quran karena ada beberapa orang yang mengatakan : “ Hati-hati kalau belajar sendiri nanti bisa tersesat “ Mungkin maksudnya kalau belajar Al Quran harus ada Gurunya dihawatirkan akan salah dalam menakwilkan maknanya “

Tapi bagaimana cara mencari Guru yang bisa menjamin bahwa dia faham dan yakin betul atas kemampuannya menakwilkan Al Quran ? Padahal takwil yang sebenarnya hanya Alloh yang tahu.

Ada lagi yang berpendapat, kalau mau menerjemahkan dan menakwilkan Al Quran, harus mempelajari dulu bahasa Arab, Ilmu nahwu Sorof dll.

Aneh ya...padahal Al Quran ini adalah wahyu Alloh SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Petunjuk bagi Manusia dan Jin. Ironisnya begitu banyak umat Islam yang tidak mengenal Al Quran termasuk diriku ......
Pembonsaian berpikir semakin menjauhkan umat dari Al Quran, Al Quran hanya cukup untuk dibaca tanpa harus dikaji dan dimengerti. Makanya begitu banyak pemahaman yang keliru terhadap Al Quran, karena pada prakteknya Al Quran dibaca pada saat acara – acara tertentu saja seperti kalau ada orang meninggal, acara syukuran bahkan ada yang membaca Al Quran di kuburan ? nah Lho. Padahal Alloh menurunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi Manusia ( tentunya yang merasa masih hidup ).

Mari kita simak 3 ayat di bawah ini, biar lebih jelas bro..untuk apa dan untuk siapa Al Quran ini diturunkan.


S U R A T   I B R A H I M

14:52. (Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.

S U R A T   A L - N A H L

16:44. keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,

S U R A T   A L - I S R A '

17:9. Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,



Zaman sekarang yang jauh dari masa Nabi, tentunya semakin hari semakin banyak Kontaminasi yang terjadi termasuk dalam pemahaman Akidah.

Sudah saatnya Aku harus kembali kepada Al Quran yang mulia, satu – satunya Petunjuk yang akan membawa ke Jalan yang Lurus.

Dan inilah Ayat – ayat Al Quran yang mendasariku untuk menapaki perjalanan hidup dalam mencari Ajaran yang benar – benar Murni tanpa Kontaminasi.




S U R A T   A L - M U ' M I N

40:60. Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina".

S U R A T   A L - I S R A '

17:9. Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,

S U R A T   A L - A ' R A F

7:178. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.

S U R A T   A L - H A J J

22:16. Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al Qur'an yang merupakan ayat-ayat yang nyata; dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.

S U R A T   A L – H A J J

22:54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.


S U R A T   I B R A H I M

14:52. (Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.

S U R A T   A L - I M R O N

3:7. Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

3:138. (Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.


Tujuan Manusia diciptakan

S U R A T   A L - I N S A A N  ( 76 : 2 )

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.


S U R A T   A D Z - D Z A R I A T

51:56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Suatu hari nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban

S U R A T   A L - Q I Y A M A H

75:36. Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?

Bersambung ke Seri 2

Hanya kepada Mu ya Alloh aku mohon petunjuk dan pertolongan

Tidak ada komentar:

Blog Hidup Untuk Tafakur

Assalamualaikum Wr. Wb.

Terimakasih para pembaca yang Budiman atas kunjungannya di Blog Hidup Untuk Tafakur ini.

Posting tulisan ini merupakan tulisan original dan bukan merupakan hasil Copy Paste dari Blog , Website atau sumber manapun dengan tujuan untuk memberikan alternative lain dalam mempelajari Agama agar kita bisa menemukan Sang Maha Pencipta dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap helaan nafas sampai hembusannya yang terakhir.

Kecuali untuk Kategori Buku, IPTEK dan Pengetahuan Umum.

Mari kita hilangkan segala bentuk perbedaan dengan kembali kepada Al-Qur'an sebagai sumber rujukan.

Bila berkenan, silahkan memberikan komentar, saran dan kritik membangun, juga dipersilahkan untuk menyebarkan dan membagikan tulisan ini secara Gratis.

Dan bagi yang mau copy paste tulisan ini, mohon untuk mencantumkan sumbernya.

Mari kita berbagi Ilmu yang Bermanfaat untuk mendapatkan Rida dan Rahmat dari-Nya.

Wassalam
Penulis
Juhdi Mulyadi

Laman

Sumber Inspirasi Penulis



Belajar Memahami Hidup dengan Metode Tafakur dan Tadzakur.

S U R A T I B R A H I M

14:52. (Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.

S U R A T A L - I M R O N

3:18. Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

S U R A T Y U N U S

10:24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir.

S U R A T A L - B A Q A R A H

2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

S U R A T A L - I M R O N

3:191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

S U R A T A R - R A ' D U

13:3. Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

S U R A T A R - R U U M

30:8. Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.


S U R A T A L - A ' R A F

7:146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat (Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai daripadanya.

7:179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.