Hanya kepada Mu ya Alloh aku
mohon petunjuk dan pertolongan
Tafakur
Perjalanan spiritual mencari Ajaran Murni – Seri 1
Oleh : Juhdi Mulyadi
Bismillahirohmanirohim
Tak
terasa sudah empat puluh tahun jantung ini terus berdetak, tarikan dan hembusan
nafas yang tidak pernah berhenti.....rasanya wajar kalau pada saat itu Aku
berpikir bahwa kehidupan ini tidak akan berhenti. Seolah – olah kematian
hanyalah milik orang lain dan tidak untukku.
Waktu
demi waktu ku lewati seolah tanpa dosa dengan diisi berbagai kesibukan dan rutinitas
kerja untuk mengejar Impian dan Pujian ( duniawi banget ya hehehehe ).
Terkadang
muncul sebuah pemikiran .....
“
Buat apa harus Shalat, Puasa dan seabreg ibadah lainnya ! toh yang rajin shalat
aja masih suka berbuat maksiat, korupsi, saling menyakiti, gila harta dan gila
jabatan “
Seolah
– olah shalat adalah suatu kewajiban yang tanpa Makna, setelah melaksanakan
Shalat maka aktivitas duniawi kembali berjalan .... tanpa sedikitpun berbekas !
Suatu
hari.........
jiwaku
terasa begitu hampa ... bingung, gelisah dan seabreg perasaan yang tak bisa
kuungkapkan dengan kata-kata.
Aku
melihat sebuah buku yang sudah kusam dalam tumpukan buku-buku lainnya, lalu aku
mengambil ..... Subhanalloh ternyata Al Qur’an, lalu aku membukanya dan Akupun
tertegun ketika membaca Surat Al Ashr ( 103 : 1 – 3 )
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan
nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
Hatikupun menjerit….
Ya….Alloh
Ya Rabb
Tanpa
bisa kubendung …. air mataku berebut untuk keluar
Selama ini aku telah
melupakan Mu dan melupakan tujuan hidup ini
Dan aku sudah jauh
tersesat…..
Akupun
mulai melakukan perjalanan dan pencarian disisa detak jantungku
yang
mungkin beberapa saat lagi berhenti.
Bingung.......
Karena
latar belakang pendidikanku dari sekolah umum tidak mengenal pesantren dan
tidak mengerti bahasa Arab.....
Awalnya
aku mencari referensi lewat manusia lagi dengan harapan bisa menjawab
kegelisahanku.
Aku
mulai giat dengan mempelajari agama baik lewat orang yang dianggap pintar dan mampu
ataupun menyimak ceramah Ustadz dan Kyai Muda terkenal lewat media TV . Namun
bukan Jawaban dan Kepuasan yang aku dapat melainkan malah makin banyak
pertanyaan yang bermunculan......
Sesuatu
hal aneh terjadi dan mengusik Akal dan Pikiranku seperti halnya Do’a bersama,
Dzikir bersama, cuplikan – cuplikan Hadist yang begitu mudahnya keluar dari
sang Dai tanpa di Cross Check terlebih dahulu dengan Al Qur’an belum lagi
lelucon – lelucon konyol tak bermakna.
Mereka
tidak berfikir efek dari yang dia ucapkan terhadap pola pikir masyarakat dan
yang lebih adalah pertanggung jawaban nanti di Akhirat.
Masya
Alloh....hanya dengan modal satu ayat dan beberapa kutipan hadist bisa
menghasilkan jutaan rupiah....Subhanalloh.
Aneh
memang melihat fenomena ustadz – ustadz muda zaman sekarang, mereka tidak
menyadari terhadap dampak yang akan terjadi terhadap pola pikir umat yang akan
terbentuk.
Salah
satu contoh dari seorang ustadz muda yang begitu menggebu-gebu memasyarakatkan
Keajaiban Shodaqoh, dia berucap jika bershodaqoh dengan jumlah sekian maka akan
dikembalikan berkali lipat.
Subhanalloh
...... suatu pola pikir yang kental dengan nuansa ke-dunia-an tanpa aroma ke
Ikhlasan.
Setelah
bershodaqoh maka orang akan menunggu-nunggu kapan akan dikembalikan dengan
jumlah berkali lipat. Kalau iya dikembalikan......tapi kalau tidak ....
bagaimana ? apa dia tidak bersuudzon terhadap alloh ?
Saya
berpikir bahwa hal tersebut merupakan pen-dikte-an terhadap Alloh.
Naudzubillah......seolah
– olah yang kita shodaqohkan itu milik kita.
Tugas
Nabi Muhammad SAW saja hanya Pemberi Peringatan dan Kabar Gembira bukan sebagai
Pemberi Petunjuk, tapi Subhanalloh...tingkah polah, gaya bicara dan mimik muka
yang angkuh para dai muda seolah – olah dia yang paling tahu dan tugasnya
melebihi tugas yang diemban Nabi Muhammad SAW.
Terus
ada lagi yang mengungkap manfaat dari Shalat, misalnya kalau rajin mengamalkan
Shalat Dhuha maka Rezeki akan dilancarkan dll.
Ada
amalan ini amalan itu , harus dibaca waktu tertentu ,mampaatnya ini dan itu dsb
( coba lihat di buku mujarobat ).
Belum
lagi berbagai aliran yang masing-masing bangga dengan pengkultusan terhadap
Guru dan Leluhurnya.......
Wisata
Rohani untuk menziarahi kuburan 2x keramat orang-orang yang dianggap shaleh
sehingga menjadi tempat berdoa yang lagi-lagi dianggap mustadjab.
Ada
juga yang tanpa disadari melakukan ritual pemanggilan Jin dengan cara
mengamalkan bacaan tertentu dan jumlah tertentu serta waktu tertentu.
Dengan
berbagai macam dalih seperti “ Perantara “ , “ Pemberi Syafaat”, “ Guru Mursyid
“, “ Pemberi Barokah “ dan lain-lain.
Akhirnya
aku tinggalkan itu semua dan kembali menata diri dan mulai kembali dengan
mencari referensi baru.
Aku
memutuskan untuk tidak menjadi jamaah salah satu golongan karena menurutku
dengan menjadi jamaah golongan tertentu akan membelenggu akal dan pikiran dan
lebih mendekati Taklid dan Kultus Individu.
Karena
aku yakin bahwa Akal dan Pikiran ini di design Alloh selain untuk membedakan si
Manusia dengan Binatang juga untuk mencari siapa Penciptanya dan mencari jalan
yang lurus untuk sampai kepada Nya.
Insya
Alloh permasalahan-permasalahan di atas akan dibahas satu persatu pada bagian
selanjutnya.
Aku mulai mengoleksi Buku – buku yang kuanggap penting
dapat membuka wawasan dan menjawab Akalku.
Juga
aku mulai mempelajari Agama-agama lain termasuk Kitab sucinya untuk bahan
perbandingan yang aku dapatkan dari Dunia Maya.
Prinsip
hidupku, Aku harus bisa mempertanggungjawabkan atas pilihanku tentunya dengan
Ilmu ( Mengoptimalkan potensi diri, akal, pikiran dan perasaan yang telah Alloh
berikan sebagai fasilitas yang harus digunakan oleh yang namanya Manusia ).
Bukan “ katanya “ lalu kupercayai
(
Taklid ... No Way ! ).
Tidak
ada dalam kamus hidupku untuk begitu saja bersandar pada Pemikiran Orang
apalagi mengKultuskan !
Ada
rasa was-was dan khawatir saat pertama berkenalan dengan Al-Quran karena ada
beberapa orang yang mengatakan : “ Hati-hati kalau belajar sendiri nanti bisa
tersesat “ Mungkin maksudnya kalau belajar Al Quran harus ada Gurunya
dihawatirkan akan salah dalam menakwilkan maknanya “
Tapi
bagaimana cara mencari Guru yang bisa menjamin bahwa dia faham dan yakin betul
atas kemampuannya menakwilkan Al Quran ? Padahal takwil yang sebenarnya hanya
Alloh yang tahu.
Ada
lagi yang berpendapat, kalau mau menerjemahkan dan menakwilkan Al Quran, harus
mempelajari dulu bahasa Arab, Ilmu nahwu Sorof dll.
Aneh
ya...padahal Al Quran ini adalah wahyu Alloh SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai Petunjuk bagi Manusia dan Jin. Ironisnya begitu banyak
umat Islam yang tidak mengenal Al Quran termasuk diriku ......
Pembonsaian
berpikir semakin menjauhkan umat dari Al Quran, Al Quran hanya cukup untuk
dibaca tanpa harus dikaji dan dimengerti. Makanya begitu banyak pemahaman yang
keliru terhadap Al Quran, karena pada prakteknya Al Quran dibaca pada saat
acara – acara tertentu saja seperti kalau ada orang meninggal, acara syukuran bahkan
ada yang membaca Al Quran di kuburan ? nah Lho. Padahal Alloh menurunkan Al
Quran sebagai petunjuk bagi Manusia ( tentunya yang merasa masih hidup ).
Mari
kita simak 3 ayat di bawah ini, biar lebih jelas bro..untuk apa dan untuk siapa
Al Quran ini diturunkan.
S U R A T I B R A H I M
14:52. (Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka
mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang
berakal mengambil pelajaran.
S U R A T A L - N A H L
16:44. keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami
turunkan kepadamu Al Qur'an, agar
kamu menerangkan kepada umat manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan,
S U
R A T A L - I S R A '
17:9.
Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih
lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal
saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
Zaman
sekarang yang jauh dari masa Nabi, tentunya semakin hari semakin banyak
Kontaminasi yang terjadi termasuk dalam pemahaman Akidah.
Sudah
saatnya Aku harus kembali kepada Al Quran yang mulia, satu – satunya Petunjuk
yang akan membawa ke Jalan yang Lurus.
Dan
inilah Ayat – ayat Al Quran yang mendasariku untuk menapaki perjalanan hidup
dalam mencari Ajaran yang benar – benar Murni tanpa Kontaminasi.
S U
R A T A L - M U ' M I N
40:60.
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan
hina dina".
S U
R A T A L - I S R A '
17:9.
Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih
lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal
saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
S U
R A T A L - A ' R A F
7:178.
Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang
disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.
S U
R A T A L - H A J J
22:16.
Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al Qur'an yang merupakan ayat-ayat yang
nyata; dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki.
S U
R A T A L – H A J J
22:54.
dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu
mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah
Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
S U
R A T I B R A H I M
14:52.
(Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna
bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka
mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang
berakal mengambil pelajaran.
S U
R A T A L - I M R O N
3:7.
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya
ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain
(ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat
untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada
yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam
ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat,
semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.
3:138.
(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa.
Tujuan Manusia
diciptakan
S U R A T A L - I N S A A N ( 76 : 2 )
Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah
dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
S U
R A T A D Z - D Z A R I A T
51:56.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Suatu hari nanti kita akan
dimintai pertanggungjawaban
S U
R A T A L - Q I Y A M A H
75:36.
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)?
Bersambung ke
Seri 2
Hanya kepada Mu ya Alloh aku mohon petunjuk
dan pertolongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar